Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Hapus Pajak Tampon Tandai Hari Pertama Berakhirnya Masa Transisi Brexit

Kompas.com - 01/01/2021, 10:08 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber The Sun

LONDON, KOMPAS.com - Inggris hapus pajak tampon yang dibenci setelah masa transisi Brexit berakhir Kamis malam (31/12/2020) pukul 11 malam waktu setempat, sehingga dapat memangkas harga produk saniter tersebut.

Melansir The Sun pada Jumat (1/1/2021), penghapusan pajak tampon menandai hari pertama kebebasan Inggris untuk meninggalkan aturan Uni Eropa tersebut.

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengatakan dia "bangga" untuk memenuhi kunci pemilihan dan janji Vote Leave.

Baca juga: Inggris Tidak Lagi Terlibat Program Beasiswa Erasmus Pasca Brexit

Dia berkata, “Saya bangga bahwa kami hari ini memenuhi janji kami untuk menghapus pajak tampon."

"Produk sanitasi itu penting, jadi sudah sewajarnya kami tidak mengenakan PPN."

“Kami telah meluncurkan produk saniter gratis di sekolah, perguruan tinggi, dan rumah sakit serta komitmen ini membawa kami selangkah lebih dekat untuk membuatnya (tampon) tersedia dan terjangkau bagi semua wanita,” lanjutnya.

Baca juga: Inggris Ratifikasi Kesepakatan Brexit, Saat Uni Eropa Resmikan Aturan Baru

Felicia Willow, bos dari organisasi amal Inggris, Fawcett Society, yang mengkampanyekan kesetaraan, memuji langkah otoritas Inggris tersebut.

Dia berkata, "Ini adalah jalan yang panjang untuk mencapai titik ini (penghapusan pajak tampon)."

"Tetapi, akhirnya pajak seksis yang melihat produk saniter (tampon) digolongkan sebagai barang mewah yang tidak penting dapat dimasukkan ke dalam buku sejarah," ucapnya.

Uni Eropa memaksa semua negara anggotanya untuk mengenakan pajak 5 persen untuk tampon.

Baca juga: Pasca-Brexit Muncul Kekhawatiran Pasokan Makanan dan Obat-obatan Terganggu

Pungutan “seksis” menjadi masalah utama dalam kampanye Brexit, dengan Boris Johnson mengatakan itu adalah alasan lain mengapa Inggris harus memutuskan hubungan dengan UE.

Sunak berjanji untuk menghapus pajak pada anggaran negara terakhir dan setelah meninggalkan UE, Inggris menetapkan penghapusan pajak dimulai hari ini (1/1/2021).

Menghapus pajak akan memotong biaya 1 pak yang berisi 20 tampon dengan harga sekitar 7 poundsterling (Rp 133.115) dan 1 pak berisi 12 pembalut sebanyak 5 poundsterling (Rp 95.380).

Baca juga: Masa Transisi Brexit Berakhir, Inggris-UE Sambut Hubungan Baru

Namun, tidak jelas apakah hal ini akan menurunkan biaya produk saniter di supermarket, beberapa di antaranya telah memangkas harga.

Pada Agustus 2017, Tesco menjadi supermarket Inggris pertama yang secara efektif menghapus Pajak Tampon dengan menutup PPN 5 persen itu sendiri.

Waitrose dan Morrisons juga memangkas harga mereka pada ratusan item saniter untuk menangguhkan pengaruh PPN.

Namun, pengecer dapat menetapkan harga mereka sendiri dan tidak harus memberikan potongan PPN kepada pembeli.

Baca juga: Pasca-Brexit, Kenapa Ayah PM Inggris Malah Cari Kewarganegaraan Perancis?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Ekuador Perang Lawan Geng Narkoba, 7 Provinsi Keadaan Darurat

Global
[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

[POPULER GLOBAL] Identitas Penumpang Tewas Singapore Airlines | Fisikawan Rusia Dipenjara

Global
Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Ukraina Kembali Serang Perbatasan dan Wilayahnya yang Diduduki Rusia

Global
Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Singapore Airlines Turbulensi, Ini Nomor Hotline bagi Keluarga Penumpang

Global
Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Rusia Pulangkan 6 Anak Pengungsi ke Ukraina Usai Dimediasi Qatar

Global
Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Fisikawan Rusia yang Kembangkan Rudal Hipersonik Dihukum 14 Tahun

Global
Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Misteri Area 51: Konspirasi dan Fakta di Balik Pangkalan Militer Tersembunyi AS

Global
Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Kepala Politik Hamas Ucap Duka Mendalam pada Pemimpin Tertinggi Iran

Global
Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Panas Ekstrem 47,4 Derajat Celcius, India Liburkan Sekolah Lebih Awal

Global
Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com