RAMALLAH, KOMPAS.com - Sejumlah kelompok hak asasi manusia menyerukan agar Otoritas Palestina membebaskan Samaa Abdulhadi, seorang DJ yang terkenal dengan julukan 'ratu musik tekno Palestina'.
Abdulhadi ditahan pada Minggu (27/12/2020) setelah dia memandu sebuah pertunjukan di kompleks makam Nabi Musa di Tepi Barat—tempat suci umat Muslim, yang juga terdapat masjid dan hostel.
Dia mengaku sudah mengantongi izin dari Kementerian Pariwisata untuk membuat sebuah film yang menyertakan adegan pesta musik tekno.
Baca juga: Kisah Mansa Musa, Orang Paling Kaya Sepanjang Masa
Tapi sejumlah umat Muslim Palestina mengatakan acara tersebut "kurang ajar".
Kompleks itu diyakini sebagai lokasi yang menampung makam Nabi Musa.
#????.. ????? ?????? ?????? ??????? ???? ??? ???? ????? ?? ???? ????? ???? ??? ????? ???????. pic.twitter.com/EZ28NFTnif
— Shady Sopoh (@shadysoboh) December 26, 2020
Insiden tersebut telah memicu ketegangan sosial yang tercermin di media sosial.
Beberapa orang berkomentar bahwa merasakan "tersinggung" dengan musik tekno yang dimainkan di tempat suci, meskipun pada kenyataannya Abdulhadi sudah mengantongi izin.
Sementara yang lainnya menyerukan agar kebebasan berekspresi dijunjung, serta harapan adanya keberagaman di dalam populasi Palestina.
Kalangan aktivis yang menyerukan pembebasan Abdulhadi memulai petisi online yang telah dibubuhi tanda tangan puluhan ribu orang.
Sementara itu, mereka yang mengutuk aksi DJ Abdulhadi menggelar shalat di dekat masjid Nabi Musa. Videonya juga mereka unggah ke media sosial yang menunjukkan orang-orang sedang menghancurkan dan membakar furnitur hostel.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan