RAMALLAH, KOMPAS.com - Nihad Abu Ali tidak bisa melupakan kata-kata terakhir yang dia dengar dari putranya, Ali, pada malam sebelum ulang tahunnya ke-15.
“Bu, coba tebak apa yang akan terjadi besok? Saya akan semakin dewasa,” ujar Nihad mengenang kata-kata Ali.
"Dia ingin membeli kue untuk ulang tahunnya, tapi kami kehilangan dia," kata seorang ibu yang berduka itu dengan linangan air mata itu.
Namun, takdir berkata lain. Remaja Palestina itu ditembak dan terluka parah oleh seorang tentara Israel dalam aksi demonstrasi yang menentang pemukiman pada 4 Desember di Desa Al-Mughayir, Tepi Barat.
Dia sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun, karena lukanya sangat parah dan pendarahan tidak berhenti, Ali dinyatakan meninggal dunia sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency, Senin (14/12/2020).
“Dia sangat penyayang. Dia selalu ada di sekitarku untuk membantu, bercanda, dan menciumku. Tapi sekarang, dia telah pergi selamanya,” tutur Nihad.
Baca juga: Tentaranya Dituduh Bunuh Remaja Palestina, Israel Luncurkan Penyelidikan
Ayman Abu-Alia, ayah Ali, teringat saat membangunkan putranya itu untuk membantu kakeknya menggembala hewan milik keluarganya.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa kakeknya membutuhkan dia,” kenang Ayman.
Ali biasa pergi bersama kakeknya ke sebelah timur desa. Di sana, terdapat sumur air dan merupakan tempat untuk menggembalakan hewan ternak.
"Pemukim Israel mengendalikan air dan tanah kami di sana di bawah perlindungan tentara," kata Ayman.
"Mereka menghancurkan pipa air yang kami gunakan untuk irigasi, mereka sempat mengancam Ali dan kakeknya beberapa kali sebelumnya," imbuhnya.
Baca juga: Bentrokan Warga Palestina dan Pasukan Israel Pecah di Pemakaman Remaja yang Tewas Ditembak
Saat sedang berdiri di depan rumah kakeknya, Ali mendengar suara tembakan. Dia lantas berlari ke timur desa untuk bergabung dengan saudara dan teman-temannya melihat aksi demonstrasi.
"Saya melihatnya menonton demonstrasi bersama teman-temannya," kata saudaranya Ali, Bassam (18), kepada Anadolu Agency.
"Dia sedang berdiri dengan tangan di sakunya, mengobrol tentang hari ulang tahunnya ketika seorang tentara Israel menembaknya,” ujar Bassam.
Baca juga: Arab Saudi: Asalkan Kedaulatan Palestina Diberikan, Normalisasi dengan Israel dapat Terjadi
Ayman duduk di sebuah ruangan tempat foto Ali digantung di mana-mana. Dia teringat akan kegembiraan putranya itu setelah kakak perempuannya melahirkan seorang bayi laki-laki.