BRUSSELS, KOMPAS.com - NATO pada Sabtu (19/12/2020) mengatakan, pihaknya sedang mengecek sistem komputernya setelah terjadi serangan siber besar-besaran yang menimpa lembaga-lembaga pemerintahan Amerika Serikat (AS).
Washington menuduh Moskwa berada di balik layar peretasan itu.
"Saat ini tidak ada bukti nyata yang ditemukan di jaringan NATO mana pun."
Baca juga: E-mail Kemenkeu AS dan NTIA Dijebol Hacker lewat Microsoft Office
"Para ahli kami terus memantau situasi, dengan tujuan untuk mengidentifikasi dan mengurangi potensi risiko apa pun pada jaringan kami," kata seorang ofisial NATO kepada AFP.
Microsoft pada Kamis (17/12/2020) mengatakan, software antivirusnya mendeteksi gangguan di puluhan sistem jaringan, kebanyakan di AS, melalui software yang dipasok oleh perusahaan teknologi SolarWinds.
Ofisial NATO tadi juga menerangkan, organisasi yang bermarkas di Belgia itu memakai SolarWinds di beberapa sistem komputernya.
Baca juga: Hacker Rusia Diduga Jadi Dalang Peretasan E-mail Kemenkeu AS dan NTIA