Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu "Sunburst" Peretasan Terbesar yang Bobol Sejumlah Kementerian Penting AS?

Kompas.com - 16/12/2020, 22:43 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

Para peretas mungkin tidak punya waktu atau sumber daya untuk melakukan pengawasan besar-besaran terhadap lebih dari sejumlah kecil kemungkinan korban mereka, di mana kementerian-kementerian menjadi target yang paling memungkinkan.

Baca juga: Menlu AS: Serangan Siber Korea Utara Lebih Berbahaya daripada Rusia

Peretasan terbesar selama bertahun-tahun

Profesor Alan Woodward, seorang peneliti keamanan siber di Universitas Surrey, Inggris, mengatakan, "Pasca Perang Dingin, ini adalah salah satu potensi pembobolan terhadap pemerintah Barat yang terbesar yang saya ketahui."

"Coba pikirkan mengapa negara-negara melakukan spionase. Itu untuk memberi mereka keuntungan, dan itu tidak selalu hanya keuntungan militer, terutama di masa damai," ucapnya.

Menurutnya, penggunaan intelijen untuk mendapatkan keuntungan ekonomi dalam segala macam cara adalah aspek utama mengapa negara memiliki operasi pengumpulan intelijen.

"Ada juga dimensi pribadi. Kami melihat itu ketika Kantor Manajemen Personalia diretas di AS dan detail pribadi banyak pegawai pemerintah kemungkinan telah diakses," ucapnya.

Detail-detail ini hanya bisa diakses oleh mereka yang telah menjalani pemeriksaan keamanan dan merupakan sangat sensitif, kata Woodward.

"Mereka dapat dengan mudah disalahgunakan untuk memeras orang atau memberi Anda gambaran yang baik tentang siapa yang memiliki akses ke apa sehingga Anda dapat menargetkan orang secara khusus untuk operasi lebih lanjut," tambahnya.

Baca juga: AS Langsung Ambil Langkah Darurat Setelah Kena Serangan Siber

Rusia disalahkan

Profesor Woodward, seperti banyak orang di dunia keamanan, mengatakan bahwa serangan itu memiliki ciri khas operasi Rusia, meskipun ini terlalu dini untuk memastikannya.

Pihak-pihak lain termasuk para peneliti di FireEye, yang menemukan peretasan itu setelah mereka sendiri menjadi korban, menunjuk ke tim pemerintah Rusia yang dikenal sebagai Cosy Bear.

Kementerian Luar Negeri Rusia menggambarkan tuduhan itu sebagai "tidak berdasar", dalam sebuah pernyataan di Facebook.

Mungkin perlu waktu berbulan-bulan sampai kita melihat tanggapan AS, tetapi kemungkinan jika pemerintah AS menyimpulkan bahwa itu adalah Rusia, maka kemungkinan ada konsekuensi geopolitiknya.

Persaingan siber meningkat

Pemerhati serangan siber Marina Krotofil, yang dulu bekerja untuk FireEye dan sekarang menjadi peneliti utama di ABB, mengatakan peretasan tersebut dapat meningkatkan ketegangan.

"Dalam beberapa tahun terakhir, AS telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia, termasuk dakwaan terbaru terhadap peretas militer Rusia," ujar Krotofil.

Namun menurutnya, Rusia secara eksplisit menunjukkan bahwa mereka tidak terintimidasi dan tidak akan mengurangi aktivitas siber.

"Ini akan semakin meningkatkan ketegangan hubungan antara AS dan Rusia, yang dalam jangka panjang menciptakan konflik politik yang parah," ucapnya.

Kemudian, tentu saja, ada potensi tanggapan yang tak terlihat dari pemerintah AS dan sekutunya di dunia maya.

Peretasan "Sunburst" mungkin mewakili serangan besar dalam pertempuran virtual antara negara-negara saingan - sebuah eskalasi yang dapat menimbulkan konsekuensi serius.

Baca juga: Sebut Pemilu AS Aman, Direktur Badan Keamanan Siber Malah Dipecat Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com