Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebut Pemilu AS Aman, Direktur Badan Keamanan Siber Malah Dipecat Trump

Kompas.com - 18/11/2020, 09:30 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memecat Direktur Badan Keamanan Siber dan Keamanan Jaringan AS (CISA), Christopher Krebs, karena menyatakan keamanan dan keandalan pemilu AS 2020 terjamin.

Trump memecat Krebs melalui Twitter pada Selasa (17/11/2020) malam waktu setempat dengan mengatakan bahwa jaminan keandalan pemilu AS dari Krebs tidaklah akurat.

Pekan lalu, Krebs mengeluarkan pernyataan bersama dengan sejumlah pejabat federal dan pejabat negara bagian AS bahwa mereka tidak menemukan bukti adanya kecurangan dalam pemilu AS.

Pernyataan bersama tersebut bahkan menyatakan bahwa pemilu AS 2020 adalah pemilu yang paling aman dalam sejarah AS.

Tak lama setelah dipecat Trump, Krebs mempertahankan pernyataannya melalui Twitter bahwa apa yang dia lakukan sudah benar.

Baca juga: Trump Ternyata Pernah Main Film Home Alone, gara-gara Memaksa Ikut Syuting

"Merasa terhormat sudah megabdi. Kami melakukannya dengan benar. Hari ini dipertahankan, besok aman," tulisnya di Twitter.

Sebelum memecat Krebs, Trump sebelumnya telah memecat Menteri Pertahanan AS Mark Espes pada pekan lalu.

CISA sendiri sempat mengeluarkan pernyataan bahwa klaim adanya kecurangan dalam pemilu tidaklah berdasar.

Badan tersebut juga menepis bahwa tidak ada pihak atau individu yang mampu mengubah hasil penghitungan suara tanpa terdeteksi.

Sebelum benar-benar dipecat, Krebs sempat diisukan akan dicopot dari jabatannya oleh Trump karena manuver-manuvernya yang membela keamanan pemilu AS.

Baca juga: Trump Berencana Serang Situs Nuklirnya, Ini Respons Iran

Anggota DPR AS dari Partai Demokrat Bennie Thompson dikabarkan sempat menanyakan kabar Krebs melalui pesan singkat ketika kabar tersebut berembus.

"Sayang sekali jika seseorang dengan bakatnya tiba-tiba diberangus. Saya belum pernah melihat tulang partisan di tubuhnya. Dia adalah seorang profesional yang sempurna," kata Thompson.

Sementara itu, anggota DPR AS lain dari Partai Demokrat Jim Langevin yang berfokus pada masalah keamanan siber, telah meminta rekan-rekannya dari Partai Republik untuk membela Krebs sebelum dia benar-benar dicopot dari jabatannya.

"Chris Krebs dan CISA telah melakukannya dengan sangat baik di bawah kepemimpinannya karena dia dan timnya telah menundukkan kepala mereka dan (mereka) melakukan pekerjaan yang harus dilakukan dan tidak terjebak dalam politik partisan," kata Langevin.

Baca juga: Hasil Pilpres AS: Ajudan Trump Hampir Akui Kekalahan, Janjikan Transisi Mulus

Di sisi lain, Tim Kampanye Trump terus menyerukan adanya kecurangan pemilu AS sebagaimana dilansir dari The Telegraph, Rabu (18/11/2020).

Pada Selasa, Pengacara Trump, Rudy Guiliani, muncul di pengadilan Pennsylvania untuk membela gugatan hukum yang diajukan Tim Kampanye Trump.

Menurut penghitungan sejumlah media dan lembaga non-partisan di AS, calon presiden (capres) dari Partai Demokrat Joe Biden mengungguli Trump dalam pemilu dengan menggamit lebih dari 270 suara elektoral yang dibutuhkan untuk melenggang ke Gedung Putih.

Baca juga: Deretan Kasus Menunggu Trump Setelah Tak Lagi Jadi Presiden AS, Salah Satunya Uang Tutup Mulut untuk Bintang Porno

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Turkiye Setop Perdagangan dengan Israel sampai Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Global
Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Dirjen WHO: Rafah Diserang, Pertumpahan Darah Terjadi Lagi

Global
Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Cerita Dokter AS yang Tak Bisa Lupakan Kengerian di Gaza

Global
Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal-usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Berakibat 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com