WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joe Biden tidak akan segan untuk tetap menggunakan "senjata" Presiden Donald Trump, yaitu pemberian sanksi, dalam melakukan kebijakan luar negerinya.
Seorang sumber yang dekat dengan tim transisi Biden mengatakan bahwa presiden AS ke-46 itu diperkirakann akan menjelaskan bahwa sanksi masih menjadi instrumen utama kekuatan AS dalam menerapkan kebijakan luar negerinya.
Hanya saja, tidak lagi diterapkan dengan gaya "America First" yang telah mendorong kebijakan luar negeri Trump.
Baca juga: Joe Biden Nominasikan Mantan Rivalnya sebagai Menteri Transportasi AS
“Ini tidak akan menjadi kemunduran atau dorongan,” kata seseorang yang dekat dengan tim transisi Biden seperti yang dilansir dari Reuters pada Rabu (16/12/2020).
"Ini akan menjadi penyesuaian kembali dalam penggunaan alat sanksi," katanya.
Menurut sumber yang akrab dengan Biden, pemberian sanksi diberikan akan diukur dengan lebih jelas.
Sumber itu mengatakan bahwa segera setelah dilantik pada 20 Januari, Biden diperkirakan akan mengkaji ulang pendekatan tumpul Trump dalam pemberian sanksi.
Baca juga: Jaksa Agung Sekutu Setia Trump Lengser Setelah Joe Biden Resmi Menangi Pilpres AS
Diharapkan kajian tersebut dapat rampung sebelum membuat perubahan besar dengan target utama penerima sanksi, seperti Iran dan China.
Biden memiliki tantangan untuk itu, yaitu dalam memilah sanksi mana yang harus dipertahankan, dihapus, dan diperluas.
Tantang itu datang dari 4 tahun masa kepemimpinan Trump yang memberlakukan sanksi ekonomi dengan kecepatan tinggi, yang seringkali sepihak.
Baca juga: Joe Biden Tampar Keras Trump: Kemenangannya adalah Keinginan Masyarakat AS
Namun, hasilnya gagal membujuk lawannya sesuai harapan.
Strategi yang direvisi akan dibuat dengan bantuan dari tinjauan secara luas terhadap program sanksi, yang akan dimulai segera setelah pelantikan Biden, kata sumber tersebut tanpa ingin menyebut nama.
Di antara kemungkinan awal, menurut dua sumber yang diperoleh Reuters, bisa jadi langkah Biden adalah mencabut sanksi yang dijatuhkan Trump pada September terhadap pejabat Pengadilan Kriminal Internasional atas penyelidikannya, tentang apakah militer AS melakukan kejahatan perang di Afghanistan.
Baca juga: Joe Biden Resmi Menang Pilpres AS, Langsung Sindir Trump
Saat itu, langkah Trump mendapatkan kecaman dari sekutu Eropa.
Biden juga bisa mengikuti sanksi Inggris dan Uni Eropa terhadap Rusia atas keracunan kritikus Kremlin, Alexei Navalny, kata satu orang yang mengetahui masalah tersebut.
Semenatar ini, tim Biden belum memberikan komentar resmi.
Baca juga: Joe Biden Resmi Menang Pilpres AS, Semua Gugatan Trump Patah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.