Tkachenko mengatakan, memperoleh status UNESCO dapat mempromosikan zona pengecualian sebagai "tempat kenangan" yang akan memperingatkan agar tidak terjadi bencana nuklir berulang.
"Daerah itu mungkin dan harus terbuka untuk pengunjung, tetapi itu harus lebih dari sekadar tujuan petualangan bagi para penjelajah," kata Tkachenko kepada AFP.
Pemerintah akan mengusulkan objek tertentu di zona itu sebagai situs warisan sebelum Maret, tetapi keputusan akhir bisa datang paling lambat 2023.
Setelah ledakan pada 1986, 3 reaktor lainnya di Chernobyl terus menghasilkan listrik hingga stasiun akhirnya ditutup pada 2000.
Ukraina akan menandai peringatan 20 tahun penutupan pada 15 Desember mendatang.
Baca juga: Diminta Berkonsultasi soal Nuklir dengan Arab Saudi, Iran Menolak Mentah-mentah
Tkachenko mengatakan upaya untuk mengamankan status UNESCO adalah prioritas baru setelah pekerjaan kubah pelindung raksasa di atas reaktor keempat selesai pada 2016.
Dengan situs yang sekarang aman selama seratus tahun, dia berharap status warisan dunia akan meningkatkan jumlah pengunjung menjadi satu juta per tahun.
Di sini adalah "tempat kenangan" yang membutuhkan perbaikan infrastruktur lokal dan mengisi kios suvenir tunggal di situs yang menjual pernak-pernik, seperti mug dan pakaian yang dihiasi tanda-tanda ledakan nuklir.
"Sebelumnya, semua orang sibuk dengan menutupinya (Chernobyl)," kata Tkachenko tentang waktu inisiatif warisan.
"Waktunya telah tiba untuk melakukan ini (tempat wisata warisan dunia)," ucapnya.
Baca juga: Perwira Iran: Ilmuwan Nuklir Dibunuh Senapan Mesin yang Dikendalikan Satelit
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.