Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Nuklir Terjadi di Finlandia, Reaktor Langsung Ditutup

Kompas.com - 11/12/2020, 20:27 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

HELSINKI, KOMPAS.com - Sebuah reaktor nuklir di Finlandia ditutup setelah lonjakan radiasi terdeteksi secara otomatis di dalam sistem pabrik.

Melansir Daily Mail pada Kamis (10/12/2020), Otoritas Keselamatan Nuklir Finlandia menyatakan tidak ada radiasi yang bocor dari fasilitas tersebut.

"Tidak ada bahaya bagi manusia atau lingkungan dari pembangkit listrik Olkiluoto 2 di Finlandia barat,” kata Tomi Routamo, wakil direktur otoritas keselamatan nuklir STUK.

Meskipun tingkat radiasi di sekitar pabrik normal dan tidak ada kebocoran eksternal, STUK dalam unggahan di Twitter menggambarkan hal itu secara berbeda.

Insiden itu disebut 'serius' dan protokol cepat tanggap telah dijalankan sehubungan dengan operator pembangkit listrik tenaga nuklir, TVO.

STUK kemudian mengklarifikasi bahwa situasinya stabil dan pabrik aman, dan tingkat radiasi telah kembali normal.

"Belum pernah ada kejadian seperti itu di Finlandia," tambah Routamo.

Sistem secara otomatis membaca peningkatan tingkat radioaktif pada pipa uap sistem pendingin reaktor.

Menurut Routamo, penyebab lonjakan tersebut belum diketahui dan penyelidikan sedang berlangsung.

Sebelumnya, kerusakan pipa air terjadi di pembangkit nuklir Finlandia lainnya sekitar 30 tahun yang lalu.

Baca juga: Terbakar 14 Jam, Kapal Selam Tenaga Nuklir Perancis Tidak Meledak, Ini Sebabnya

Namun, insiden di Olkiluoto melibatkan apa yang disebut pipa sirkuit primer yang lebih dekat dengan reaktor, sehingga memiliki konsentrasi radiasi yang lebih tinggi.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa mereka telah menginformasikan tentang insiden tersebut dan telah melakukan kontak dengan pihak yang berada di Finlandia.

Operator pembangkit TVO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemadaman reaktor otomatis, atau scram, terjadi pada pukul 12.22 (15.22 WIB).

"Tertutup secara otomatis untuk beberapa alasan yang kami tidak tahu, dan tidak ada yang benar-benar terjadi," kata juru bicara TVO, Pasi Tuohimaa kepada AFP.

Baca juga: Korut Dituding Sengaja Buang-buang Waktu dalam Perundingan Nuklir dengan AS

"Tidak ada bahaya di mana pun," tambahnya.

Reaktor Olkiluoto 2, yang mulai beroperasi pada 1980, akan terlebih dulu diamankan sehingga investigasi dapat dilakukan, kata Routamo.

Finlandia menerima sekitar sepertiga energi dari sumber nuklir.

Dua proyek pembangunan reaktor nuklir baru saat ini sedang berlangsung di negara Nordik tersebut.

Reaktor ketiga di Olkiluoto dikatakan sebagai yang paling canggih di lokasi. Namun operasinya terlambat lebih dari satu dekade karena tertahan oleh pemasok pabrik, konsorsium Areva-Siemens yang dipimpin Prancis.

Baca juga: Diminta Berkonsultasi soal Nuklir dengan Arab Saudi, Iran Menolak Mentah-mentah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com