HELSINKI, KOMPAS.com - Sebuah reaktor nuklir di Finlandia ditutup setelah lonjakan radiasi terdeteksi secara otomatis di dalam sistem pabrik.
Melansir Daily Mail pada Kamis (10/12/2020), Otoritas Keselamatan Nuklir Finlandia menyatakan tidak ada radiasi yang bocor dari fasilitas tersebut.
"Tidak ada bahaya bagi manusia atau lingkungan dari pembangkit listrik Olkiluoto 2 di Finlandia barat,” kata Tomi Routamo, wakil direktur otoritas keselamatan nuklir STUK.
Meskipun tingkat radiasi di sekitar pabrik normal dan tidak ada kebocoran eksternal, STUK dalam unggahan di Twitter menggambarkan hal itu secara berbeda.
Insiden itu disebut 'serius' dan protokol cepat tanggap telah dijalankan sehubungan dengan operator pembangkit listrik tenaga nuklir, TVO.
STUK kemudian mengklarifikasi bahwa situasinya stabil dan pabrik aman, dan tingkat radiasi telah kembali normal.
The situation on unit 2 of Olkiluoto nuclear power plant is stable and the work after yesterday's event is progressing safely and according to plans. STUK has also ended the emergency standby and supervises the work intensively but according to normal procedures.
— STUK - Säteilyturvakeskus (@STUK_FI) December 11, 2020
"Belum pernah ada kejadian seperti itu di Finlandia," tambah Routamo.
Sistem secara otomatis membaca peningkatan tingkat radioaktif pada pipa uap sistem pendingin reaktor.
Menurut Routamo, penyebab lonjakan tersebut belum diketahui dan penyelidikan sedang berlangsung.
Sebelumnya, kerusakan pipa air terjadi di pembangkit nuklir Finlandia lainnya sekitar 30 tahun yang lalu.
Baca juga: Terbakar 14 Jam, Kapal Selam Tenaga Nuklir Perancis Tidak Meledak, Ini Sebabnya
Namun, insiden di Olkiluoto melibatkan apa yang disebut pipa sirkuit primer yang lebih dekat dengan reaktor, sehingga memiliki konsentrasi radiasi yang lebih tinggi.
Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa mereka telah menginformasikan tentang insiden tersebut dan telah melakukan kontak dengan pihak yang berada di Finlandia.
Operator pembangkit TVO mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemadaman reaktor otomatis, atau scram, terjadi pada pukul 12.22 (15.22 WIB).
"Tertutup secara otomatis untuk beberapa alasan yang kami tidak tahu, dan tidak ada yang benar-benar terjadi," kata juru bicara TVO, Pasi Tuohimaa kepada AFP.
Baca juga: Korut Dituding Sengaja Buang-buang Waktu dalam Perundingan Nuklir dengan AS
"Tidak ada bahaya di mana pun," tambahnya.
Reaktor Olkiluoto 2, yang mulai beroperasi pada 1980, akan terlebih dulu diamankan sehingga investigasi dapat dilakukan, kata Routamo.
Finlandia menerima sekitar sepertiga energi dari sumber nuklir.
Dua proyek pembangunan reaktor nuklir baru saat ini sedang berlangsung di negara Nordik tersebut.
Reaktor ketiga di Olkiluoto dikatakan sebagai yang paling canggih di lokasi. Namun operasinya terlambat lebih dari satu dekade karena tertahan oleh pemasok pabrik, konsorsium Areva-Siemens yang dipimpin Prancis.
Baca juga: Diminta Berkonsultasi soal Nuklir dengan Arab Saudi, Iran Menolak Mentah-mentah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.