Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Berlaku Perjanjian Hampir Habis, Rusia Gelar Uji Senjata Nuklir

Kompas.com - 11/12/2020, 19:36 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AP

MOSKWA, KOMPAS.com - Militer Rusia melakukan latihan kekuatan nuklir berskala besar melalui peluncuran beberapa rudal, pada Rabu (9/12/2020).

Melansir AP pada Kamis (10/12/2020), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan, bahwa telah melakukan manuver uji peluncuran rudal balistik antarbenua dari kapal selam nuklir Karelia di Laut Barents.

Sebagai bagian dari latihan itu, rudal balistik antarbenua berbasis darat juga diluncurkan dari fasilitas Plesetsk di Rusia barat laut, dan pembom strategis Tu-160 dan Tu-95 menembakkan rudal jelajah ke target uji.

Rusia memperluas latihan militernya dalam beberapa tahun terakhir. Aksi itu dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Barat.

Baca juga: Sanksi AS Siap Jatuhkan Turki atas Akuisisi Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia

Hubungan antara dua poros politik dunia itu semakin memanas pasca-Perang Dingin setelah aneksasi Rusia terhadap Semenanjung Krimea di Ukraina pada 2014.

Latihan perang itu juga terjadi kurang dari dua bulan sebelum perjanjian pembatasan senjata New START antara Amerika Serikat dan Rusia berakhir pada awal Februari.

Moskow dan Washington DC telah membahas perpanjangan pakta tersebut, tetapi perbedaan pandangan masih tetap ada.

NEW START ditandatangani pada tahun 2010 oleh Presiden AS Barack Obama dan Presiden Rusia Dmitry Medvedev.

Baca juga: Mengenal Ilyushin Il-80 Maxdome, Pesawat Hari Kiamat Milik Rusia yang Komponennya Dicuri Orang

Perjanjian ini membatasi setiap negara untuk tidak mengerahkan lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir dan 700 rudal dan pembom. Inspeksi di lapangan juga dilakukan untuk memverifikasi kepatuhan tersebut.

Setelah Moskow dan Washington menarik diri dari Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah 1987 tahun lalu, New START adalah satu-satunya kesepakatan pembatasan senjata nuklir yang tersisa antara kedua negara yang masih berlaku.

Para pendukung pembatasan senjata telah memperingatkan bahwa habisnya masa berlaku perjanjian akan menghapus pemeriksaan apa pun pada pasukan nuklir AS dan Rusia. Hal itu dinilai akan mengganggu stabilitas global.

Baca juga: Diduga Bocorkan Rahasia ke Negara Barat, Pakar Rudal Hipersonik Rusia Ditangkap

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com