Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertelanjang Kaki PM Jacinda Ardern Hadiri Peringatan Setahun Letusan Gunung Berapi di White Island

Kompas.com - 09/12/2020, 15:07 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WELLINGTON, KOMPAS.com - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern memberikan penghormatan kepada para korban letusan gunung berapi di White Island, dalam peringatan satu tahunnya pada Rabu (9/12/2020).

Satu tahun yang lalu pada 9 Desember 2019, terjadi letusan gunung berapi di kawasan White Island yang menjadi primadona pariwisata.

Hampir 50 orang yang mayoritas adalah turis Australia, berada di pulau yang dikenal juga sebagai Whakaari, pada Desember tahun lalu ketika kawah gunung mengeluarkan abu vulkanik dan uap panas.

Baca juga: Aparat Diduga Kecolongan, Bisakah Penembakan Masjid Selandia Baru Diprediksi?

Letusan tersebut menewaskan 22 orang dan menyebabkan puluhan lainnya mengalami luka-luka yang parah, sehingga membuat para medis di unit luka bakar seluruh Selandi Baru dan Australia melakukan operasi besar-besaran.

Ardern mengatakan bencana itu "menghancurkan" bagi semua warga Selandia Baru, serta keluarga korban di Australia, Inggris, Jerman, Amerika Serikat, China dan Malaysia.

Pemimpin Selandia Baru menghadiri upacara peringatan di rumah pertemuan suku Maori setempat, Ngati Awa, seperti yang dilansir dari AFP pada Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Penembakan di Masjid Selandia Baru, PM hingga Kepala Polisi Minta Maaf

Tanpa alas kaki dan mengenakan gaun hitam, suara Ardern bergetar saat dia mengatakan bahwa pikirannya bersama keluarga di seluruh dunia, mengingat orang-orang terkasih yang tewas di White Island, Selandia Baru.

"Saya katakan kepada mereka yang kehilangan dan berduka, Anda selamanya terkait dengan tempat ini dan bangsa kami," katanya.

"Kami akan terus memelukmu erat-erat," lanjutnya.

Baca juga: Pejabat Selandia Baru Dakwa 13 Pihak yang Sebabkan Korban Ledakan Gunung Berapi White Island

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengakui ada 17 rekan senegaranya meninggal dunia dan 11 orang yang mengalami luka berat.

Dia juga mengungkapkan kebanggaannya atas cara orang Australia dan Selandia Baru bekerja sama untuk membantu mereka yang terkena dampak tragedi tersebut.

"Ini adalah hari yang tidak akan pernah dilupakan oleh kedua negara kami," kata Payne dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Puncak Gunung Everest Tempat Sampah Tertinggi di Dunia

Pengawas keselamatan tempat kerja Selandia Baru mengumumkan pada pekan lalu bahwa mereka mengajukan tuntutan pidana terhadap 10 organisasi dan 3 individu, yang bertanggung jawab atas turis yang berada di White Island ketika gunung meletus.

Mereka termasuk lembaga pemerintah dan kelompok wisata, yang diantaranya adalah perusahaan charter yang dioperasikan oleh Ngati Awa yang mengangkut sebagian besar pengunjung ke pulau itu pada hari bencana.

Penuntutan tidak membawa ancaman hukuman penjara, tetapi denda yang besar sebagai hukuman maksimum bagi siapa pun yang terbukti melanggar aturan tugas keselamatan.

Baca juga: 9 Tahun Tertutup Es, Gunung Api Terganas di Islandia Siap Meletus Lagi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com