PARIS, KOMPAS.com – Aksi unjuk rasa di Perancis dengan cepat berujung bentrok pada Sabtu (5/12/2020) malam. Kelompok yang disebut “ black blocs” disebut sebagai dalang kerusuhan di balik bentrok tersebut.
Mulanya, aksi protes berjalan cukup damai. Mereka menyerukan penolakan terhadap rancangan undang-undang (RUU) keamanan yang diusulkan Pemerintah Perancis kepada parlemen.
Namun, ketegangan langsung meruncing ketika para penyusup di antara aksi protes membakar beberapa mobil, menjarah bank, dan melemparkan benda-benda ke polisi.
Para penyusup tersebut dikenal dengan sebutan kelompok “black blocs”. Mereka mengenakan pakaian serba hitam dan merupakan elemen yang ditakutkan ikut campur dalam aksi demonstrasi di Perancis.
Kelompok ini juga diindikasi terlibat dalam aksi protes yang berujung kericuhan pada pekan lalu sebagaimana dilansir dari Associated Press.
Baca juga: Demo di Perancis Berakhir Bentrok, Massa Bakar Kendaraan dan Hancurkan Teras Toko
Dalam kericuhan tersebut, Associated Press melaporkan ada kelompok yang menjarah bank, melemparkan furnitur ke jalan dan membakarnya.
Jendela sejumlah toko juga rusak, beberapa mobil dan setidaknya satu sepeda motor juga dibakar.
Pasukan keamanan menghindari benda terbang atau menangkisnya dengan perisai. Seorang petugas terlihat memblokir proyektil yang menyala yang tampak seperti bom Molotov.
"Ini adalah kekerasan perkotaan, bukan demonstrasi," kata Bruno Bartocetti, ketua serikat SGP-Police FO, di saluran TV CNews.
Di sisi lain, para petugas kepolisian mendapat kecaman atas tuduhan rasialisme dan melancarkan kekerasan yang tidak beralasan.
Baca juga: Terlibat Kasus Pedofil Terbesar di Perancis, Dokter Bedah Dipenjara 15 Tahun
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan