Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlibat Kasus Pedofil Terbesar di Perancis, Dokter Bedah Dipenjara 15 Tahun

Kompas.com - 04/12/2020, 18:51 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AFP

SAINTES, KOMPAS.com - Seorang pensiunan ahli bedah Perancis mendapat hukuman 15 tahun penjara, atas pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap empat anak. Putusan dibacakan dalam bagian pertama kasus pedofilia terbesar di Perancis pada Kamis (3/12/20).

Melansir AFP, Joel Le Scouarnec (70) tetap tidak menunjukan reaksi saat putusan dibacakan di pengadilan di Saintes, Perancis barat. Dia hanya menyilangkan tangannya tanpa melirik korbannya.

Le Scouarnec mungkin bisa dijatuhi hukuman 20 tahun di balik jeruji besi setelah dinyatakan bersalah atas semua tuduhan. Ia juga akan dikenakan perintah pengawasan selama tiga tahun di akhir masa hukuman. Dia memiliki 10 hari untuk mengajukan banding.

Hakim Isabelle Fachaux mengatakan, diperlukan hukuman penjara yang lama untuk Le Scouarnec, karena pria itu terus melakukan pelanggaran meski sudah divonis bersalah akibat menonton pornografi anak pada 2005.

"Kami sangat lega, ini hukuman yang adil," kata Francesca Satta, pengacara salah satu korban, yang melaporkan Le Scouarnec pada 2017.

Baca juga: Russ Medlin Disebut Pedofilia, Apa Ciri-cirinya dan Bagaimana Menghindarinya?

Pengacara terdakwa yang hadir di persidangan mengemukakan bahwa Le Scouarnec mengatakan, dia tidak mengharapkan keringanan hukuman. Hal itu disampaikan dalam pembelaan akhir terdakwa di depan pengadilan yang diadakan secara tertutup atas permintaan para korban.

"Saya tidak meminta maaf atau belas kasihan. Tapi hanya minta hak untuk menjadi pria yang lebih baik lagi," katanya seperti dikutip dari AFP.

"Dia menjelaskan bahwa dirinya memiliki banyak penyesalan ... tanpa perlu meminta maaf. Dia tahu bahwa apa yang dilakukannya tidak bisa dimaafkan," kata pengacaranya, Thibaut Kurzawa.

Ayah tiga anak yang dulu merupakan dokter terpandang itu sekarang menghadapi kemungkinan persidangan kedua, yang melibatkan ratusan kasus pelecehan seksual atau pemerkosaan.

Le Scouarnec didakwa pada 2017 setelah kesaksian putri tetangganya (berusia 6 tahun), yang menjadi salah satu korbannya.

Penyelidikan dengan cepat menemukan tiga korban lainnya. Dua keponakannya diperkosa antara 1989 dan 1999, dan seorang pasien rumah sakit yang baru berusia empat tahun pada 1993.

Baca juga: Kebiri Kimia, Antara Ancaman Pedofilia dan Problem Etik Medis

Jaksa penuntut mengatakan, dari penggeledahan rumah Le Scouarnec ditemukan arsip yang merinci pelecehan seksual atau pemerkosaan sebanyak 312 korban, baik dewasa maupun anak-anak.

Kejahatan sudah dimulai pada 1986 saat dia bekerja di rumah sakit di wilayah tengah dan barat Perancis.

Polisi juga menemukan lebih dari 300.000 foto tak senonoh anak di bawah umur, termasuk foto dua keponakannya.

Le Scouarnec mengaku menyerang keempat anak itu tetapi awalnya membantah tuduhan pemerkosaan.

Selama persidangan yang dimulai pada Senin (30/11/20), Le Scouarnec mengakui telah memerkosa keponakannya yang sekarang berusia 35 dan 30 tahun.

Pengacara korban Delphine Driguez mengatakan pengakuan Le Scouarnec membantu mereka memecahkan kasus ini.

Baca juga: Bocah Laki-laki Diculik 52 Hari oleh Pria yang Diduga Sebagai Pedofil

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com