BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Kemendikbud

Karena Covid-19, Keahlian Matematika Siswa Terhambat

Kompas.com - 01/12/2020, 20:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber AP

NEW YORK, KOMPAS.com – Pandemi covid-19 membuat pembelajaran daring harus dilakukan untuk mayoritas siswa di dunia.

NWEA, sebuah perusahaan nirlaba yang mengelola pengujian standar di Amerika Serikat, pada Selasa (1/12/2020) mengatakan kondisi itu memperumit upaya untuk mengukur efek pandemi pada beberapa siswa yang paling rentan.

Secara keseluruhan, penilaian NWEA pada musim gugur lalu menunjukkan bahwa siswa sekolah dasar dan menengah telah tertinggal jauh dalam keahlian matematika.

Sementara sebagian besar tampaknya maju dengan kecepatan normal dalam membaca sejak sekolah terpaksa tutup tiba-tiba pada bulan Maret dan belajar secara daring.

Analisis data dari hampir 4,4 juta siswa AS di kelas 3-8 tersebut menjadi salah satu pengujian signifikan pertama dari dampak pandemi covid-19 pada pembelajaran.

Tetapi para peneliti di NWEA, yang menggunakan penilaian MAP Growth-nya untuk mengukur kemahiran siswa, memeringatkan penelitian mereka mungkin meremehkan efek pandemik covid-19 pada kelompok minoritas dan kurang beruntung secara ekonomi.

Siswa-siswa itu sebagian besar melingkupi dari sekitar 1 dari 4 siswa dari porsi yang diuji pada tahun 2019 tetapi hilang dari pengujian 2020.

NWEA mengatakan mereka mungkin memilih keluar dari penilaian kemungkinan tidak memiliki teknologi yang dapat diandalkan atau berhenti bersekolah. Pasalnya penilaian diberikan secara langsung dan dari jarak jauh.

“Mengingat kami juga telah melihat laporan distrik sekolah tentang tingkat ketidakhadiran yang lebih tinggi di banyak distrik sekolah yang berbeda, ini adalah sesuatu yang harus benar-benar diperhatikan,” kata peneliti Megan Kuhfeld melalui panggilan telepon dengan wartawan.

Baca juga: Panduan Orangtua SD Dampingi Belajar dari Rumah di TVRI, 1 Desember 2020

Temuan NWEA menunjukkan, dibandingkan dengan tahun lalu, siswa mendapat nilai rata-rata 5 hingga 10 poin persentil lebih rendah dalam matematika. Adapun siswa di kelas tiga, empat, dan lima diketahui mengalami penurunan terbesar.

Skor seni bahasa Inggris sebagian besar sama dengan tahun lalu.

Kepala Eksekutif NWEA Chris Minnich menunjukkan sifat matematika yang berurutan, di mana keterampilan satu tahun - atau kekurangan - terbawa ke tahun berikutnya.

“Tantangan seputar matematika sangat berat, dan itu adalah sesuatu yang akan kita hadapi bahkan setelah kita kembali ke sekolah,” katanya.

NWEA membandingkan kinerja tingkat kelas pada tes 2019 dan 2020. Penelitian ini juga menganalisis pertumbuhan siswa dari waktu ke waktu.

Diukur berdasarkan bagaimana siswa secara individu melakukan penilaian yang diberikan sesaat sebelum sekolah ditutup dan yang diberikan musim gugur ini.

Kedua ukuran tersebut menunjukkan bahwa siswa mengalami kemajuan dalam matematika, tetapi tidak secepat tahun-tahun biasa.

Temuan mengonfirmasi harapan bahwa siswa kehilangan landasan selama pandemi Covid-19. Tetapi penemuan yang ada menunjukkan penurunan tersebut tak sebesar proyeksi yang dibuat di musim semi, yang sebagian didasarkan pada kerugian pada perubahan sistem belajar yang terjadi selama musim panas.

Baca juga: Cara Buat dan Pertahankan Kelas Daring Tetap Interaktif saat Pandemi

Laporan November oleh Renaissance Learning Inc., berdasarkan pengujian standarnya sendiri, juga menemukan kemunduran yang mengganggu dalam matematika dan lebih sedikit kemunduran pada keahlian membaca.

Analisis Renaissance Learning melihat hasil dari 5 juta siswa di kelas 1-8 yang mengikuti penilaian membaca atau matematika Star Early Literacy pada musim gugur 2019 dan 2020.

Ditemukan bahwa siswa dari semua kelas berkinerja di bawah ekspektasi dalam matematika pada awal tahun ajaran dengan beberapa di kelas 12 terlambat beberapa minggu.

Orang kulit hitam, Hispanik, Indian Amerika, dan siswa di sekolah-sekolah yang sebagian besar melayani keluarga berpenghasilan rendah bernasib lebih buruk, tetapi pandemi sejauh ini belum memperlebar kesenjangan pencapaian yang ada, kata laporan Renaissance seperti dilansir AP.

NWEA mengatakan bahwa meski melihat beberapa perbedaan berdasarkan kelompok ras dan etnis muncul dalam datanya, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan.

Andre Pecina, asisten pengawas layanan siswa di Golden Plains Unified School District di San Joaquin, California, mengatakan bahwa distriknya telah berupaya keras untuk menghentikan hambatan pembelajaran dengan mengeluarkan perangkat untuk semua siswanya. Tetapi distrik tersebut terus kesulitan dengan konektivitas untuk siswa di rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com