TEHERAN, KOMPAS.com - Iran menggelar upacara pemakaman untuk ilmuwan nuklir yang tewas terbunuh, Mohsen Fakhrizadeh-Mahabadi, lapor Associated Press (AP) Senin, (30/11/2020).
Fakhrizadeh telah mendirikan program nuklir militernya 2 dekade lalu. Terbunuhnya Fakhrizadeh pada Jumat (27/11/2020) membuat kementerian pertahanan Republik Islam itu berjanji akan melanjutkan apa yang dimulai ilmuwan tersebut, "dengan lebih cepat dan lebih banyak kekuatan."
Beberapa penjaga tampak membawa peti jenazah Mohsen Fakhrizadeh yang dilaporkan ditembak mati dalam penyergapan 'bergaya' militer pada Jumat. Serangan itu diduga dilakukan oleh Israel, berdasarkan tuduhan Iran.
Sebuah sumber anonim yang dilaporkan televisi kaki tangan pemerintah Iran mengatakan pada Senin hari ini bahwa senjata yang ditemukan dari tempat pembunuhan tampaknya adalah senjata Israel.
Pihak Israel yang telah lama dituduh membunuh banyak ilmuwan Iran dalam dekade terakhir, menolak berkomentar atas serangan tersebut.
Baca juga: UEA Kecam Pembunuhan terhadap Ilmuwan Nuklir Top Iran, Minta Semua Pihak Tahan Diri
Fakhrizadeh memimpin program yang disebut-sebut bernama AMAD, yang mana pihak Israel dan Barat menuduh program itu merupakan operasi militer yang mencari kelayakan pembangunan senjata nuklir.
Badan Energi Atom Internasional mengatakan bahwa 'program terstruktur' telah berakhir pada tahun 2003. Badan intelijen Amerika Serikat (AS) sepakat dengan penilaian itu dalam laporan tahun 2007.
Israel menegaskan bahwa Iran masih mempertahankan ambisi pengembangan senjata nuklir, merujuk pada program rudal balistik Teheran dan penelitian teknologi lainnya.
Iran sendiri menganggap mempertahankan program nuklirnya selama ini untuk tujuan damai.
Pemakaman berlangsung di bagian luar kementerian pertahanan Iran di ibu kota Teheran dengan beberapa pejabat terkemuka hadir memakai masker karena aturan di tengah pandemi Covid-19.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan