KOMPAS.com - Ilmuwan nuklir ternama Iran, Mohsen Fakhrizadeh, dilaporkan tewas dibunuh pada Jumat (27/11/2020). Ia diserang saat berada di dalam mobil.
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, mengatakan ada indikasi peran Israel dalam pembunuhan Fakhrizadeh.
"Teroris membunuh seorang ilmuwan Iran terkemuka hari ini. Tindakan pengecut itu, dengan indikasi serius peran Israel yang menunjukkan penghasutan yang putus asa dari para pelaku," tulis dia melalui akun Twitter-nya.
Melansir dari media Iran IRNA, Sabtu (28/11/2020), Mohsen Fakhrizadeh lahir di Teheran pada 1958.
Ia merupakan mantan anggota senior Korps Garda Revolusi Islam dan Kepala Organisasi Riset dan Inovasi Kementerian Pertahanan.
Baca juga: Tak Terima Ilmuwan Nuklirnya Dibunuh, Iran Bersumpah akan Membalas
Di masa pandemi virus corona, Fakhrizadeh menjadi tokoh berpengaruh dalam program pengembangan vaksin potensial untuk skala lokal dan nasional.
Ia satu-satunya ilmuwan industri pertahanan yang namanya disebutkan secara langsung oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 2018.
"Ingat nama itu," kata Netanyahu seraya menyatakan bahwa Fakhrizadeh merupakan pimpinan program senjata nuklir Iran, dikutip dari Telegraph, Jumat (27/11/2020).
Sebuah slide yang ditampilkan Netanyahu dalam paparannya itu menampilkan sebuah foto langka dari Fakhrizadeh yang menunjukkan seorang pria paruh baya dan berkacamata.
Menurut laporan pejabat intelejen Israel dan Amerika Serikat, Fakhrizadeh menjalankan proyek nuklir "Amad" (hatapan) Iran dan sedang mengembangkan senjata nuklir secara rahasia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan