SYDNEY, KOMPAS.com - Warga di Negara Bagian Victoria, Australia, secara bertahap diizinkan kembali bekerja di kantor mulai Senin (30/11/2020) saat negara bagian itu terus mencatatkan nol kasus penularan lokal Covid-19.
Menurut pengumuman sebelumnya dari Kepala Pemerintahan Victoria Daniel Andrews, hingga 25 persen pekerja akan dapat kembali bekerja di kantor mulai Senin.
Namun, mereka yang tidak ditunjuk oleh perusahaannya akan tetap bekerja dari rumah sebagaimana dilansir dari Xinhua.
Victoria, negara bagian yang terdampak paling parah oleh pandemi Covid-19, secara bertahap mencabut langkah pembatasan ketika situasi berada di bawah kendali.
Baca juga: Pejabat China Unggah Foto Tentara Australia Acungkan Pisau ke Leher Bocah, Ternyata Palsu
Negara bagian itu mencatatkan nol kasus baru virus tersebut dalam 24 jam terakhir, dengan satu kematian dari kasus sebelumnya yang telah diselesaikan, menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Victoria dalam pernyataannya pada Senin.
Pada saat yang sama, sebuah kampanye pariwisata besar-besaran diluncurkan di Queensland, negara bagian pesisir timur Australia, untuk menyambut para wisatawan yang datang dari Victoria dan New South Wales (NSW).
Queensland sendiri akan mencabut kontrol perbatasan terhadap kedua negara bagian itu mulai 1 Desember.
"Kami ingin menyampaikan kepada para wisatawan dari NSW dan Victoria bahwa kami menanti kalian," ujar Kepala Pemerintahan Queensland Annastacia Palaszczuk dalam pernyataannya pada Minggu (29/11/2020).
Baca juga: Cara Australia Bangkitkan Perekonomian dengan Bagi-bagi Voucher Jutaan Rupiah
"Tidak ada yang lebih baik dari liburan Natal di Sunshine State. Jika Anda tinggal di NSW dan Victoria, dan sedang ingin berlibur, kami mengajak Anda untuk datang ke Queensland di mana hidup terasa indah di satu hari dan sempurna di hari berikutnya," imbuhnya.
Kampanye tersebut juga akan mendorong wisatawan dari kedua negara bagian tersebut untuk menganggap perjalanan mereka ke Queensland sebagai liburan internasional.
Mereka juga diminta untuk tinggal lebih lama dan menghabiskan lebih banyak uang di sana karena Australia masih memberlakukan pembatasan bagi warganya untuk bepergian ke luar negeri selama masa liburan.
Baca juga: Gelombang Panas Akan Terjang Australia, Suhu Capai 47 Derajat Celcius
"Queensland merupakan salah satu tujuan liburan favorit di dunia dan kami tahu para pengunjung antarnegara bagian telah memimpikan untuk berlibur di Queensland hampir sepanjang tahun," ujar Menteri Pengembangan Industri Pariwisata Queensland Stirling Hinchliffe.
"Kampanye ini akan menunjukkan luasnya pengalaman yang ditawarkan di Queensland untuk mendorong masa tinggal yang lebih lama, sebagai pengganti liburan internasional," imbuhnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan