HANOI, KOMPAS.com - Para peneliti menemukan virus corona pada kelelawar yang disimpan di lemari pendingin laboratorium di Kamboja dan Jepang.
Penelitian tentang virus yang berkaitan erat dengan SARS-CoV-2 itu dipublikasikan di jurnal Nature pada Senin (23/11/2020).
Baca juga: Pertama Kali Sejak Februari, Tak Ada Lagi Kasus Aktif Virus Corona di Victoria
Melansir Xinhua Indonesia pada Kamis (26/11/2020), virus corona di Kamboja ditemukan pada dua kelelawar tapal kuda Shamel yang disimpan di lemari pendingin yang ditangkap di Kamboja utara pada 2010 lalu.
Sementara itu, sebuah tim di Jepang menemukan virus corona lain yang juga memiliki kaitan erat dengan SARS-CoV-2 pada kotoran kelelawar beku, menurut studi tersebut.
Baca juga: Jelang Lebaran Amerika, Jutaan Warga Mudik Abaikan Larangan Virus Corona
"Virus ini adalah kerabat SARS-CoV-2 yang pertama kali diketahui ditemukan di luar China," tulis penelitian tersebut, mencatat bahwa temuan baru ini mendukung upaya pencarian oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di seluruh Asia untuk menyelidiki asal hewan pandemi Covid-19.
Namun, menurut penelitian itu masih belum diketahui apakah virus corona baru SARS-CoV-2 ditularkan langsung dari kelelawar kepada manusia atau melalui inang perantara.
Baca juga: Korsel Dilanda Gelombang Ketiga Virus Corona, Seoul PSBB
"Kedua penemuan ini menarik karena mengonfirmasi bahwa virus yang terkait erat dengan SARS-CoV-2 relatif lazim pada kelelawar Rhinolophus, dan bahkan pada kelelawar yang ditemukan di luar China," kata Alice Latinne, ahli biologi evolusi di Wildlife Conservation Society Vietnam di Hanoi.
Latinne sejauh ini telah melihat beberapa analisis tim Kamboja, seperti dikutip dari pernyataannya.
Baca juga: Virus Corona: Singapura Catatkan Nol Kasus Komunal 10 Hari Beruntun
Aaron Irving, peneliti penyakit menular di Universitas Zhejiang di Hangzhou, China, mengatakan temuan itu menunjukkan bahwa "kerabat SARS-CoV-2 lain yang belum ditemukan" dapat disimpan di lemari pendingin laboratorium.
Ia mengatakan memiliki berencana untuk menguji juga sampel kelelawar dan mamalia lain yang disimpan.
Baca juga: Seorang Dokter di Jerman Dituduh Bunuh Pasien Virus Corona Tingkat Akut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.