Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Meksiko Belum Beri Selamat ke Biden, Ini Alasannya

Kompas.com - 26/11/2020, 23:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Newsweek

MEXICO CITY, KOMPAS.com - Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador menyatakan, dia takkan memberi selamat kepada Joe Biden sebelum hasil resmi Pilpres AS diumumkan.

Dia merujuk kepada klaim petahana Donald Trump bahwa dia kalah dari mantan Senator Delaware karena Pemilu AS sudah dicurangi.

Klaim itu mengingatkan Lopez Obrador pada pengalamannya, di mana dia gagal dalam pemilu 2006 dan 2012 yang menurutnya diwarnai kecurangan.

Baca juga: Biden Berseru untuk Serius Perang Lawan Covid-19, Bukan Satu Sama Lain

Berdasarkan proyeksi dari media AS, Biden menang atas Trump dengan menggamit 306 suara elektoral, melebihi target 270 yang disyaratkan.

Sejumlah pemimpin dunia seperti Presiden China Xi Jinping maupun Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau sudah memberikan selamat.

Dalam konferensi pers Rabu (25/11/2020), Lopez Obrador menuturkan jika dia memberikan selamat sebelum hasil akhir Pilpres AS diumumkan, dia salah.

"Jadi apa yang terbaik? Menurut kami yang terbaik adalah menunggu," jelas Presiden Meksiko sejak 2018 itu seperti dikutip Reuters.

Pada 2006 silam, Lopez Obrador menyatakan dia kalah dari Felipe Calderon di pemilu Meksiko karena adanya penyimpangan suara.

Lopez Obrador mengaku unggul hingga tabulasi suara diselesaikan, di mana Felipe Calderon secara tiba-tiba menyalipnya dan menang.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Perayaan Ultah Joe Biden Tidak Pakai Masker, Faktanya Peristiwa 2019

Meski meminta adanya penghitungan ulang serta menyebut terjadi kecurangan dalam pemilihan "Negeri Sombrero", Calderon pun dinyatakan sebagai pemenang.

Kemudian pada 2012, presiden berusia 63 tahun tersebut kembali kalah, di mana lawannya saat itu adalah jagoan Partai Revolusi Institusional, Enrique Pena Nieto.

Diwartakan Newsweeek, Lopez Obrador mengeklaim partai Nieto melakukan jual beli suara dengan memberi hadiah dan menyumbang bahan pokok.

Meski kontroversi itu menyembul, dia lagi-lagi harus gigit jari karena hanya mendapatkan 31,59 persen suara. Sememtara Nieto 38,21 persen.

Keengganan Lopez Obrador untuk mengucapkan selamat kepada Biden tak pelak menuai reaksi negatif dari sejumlah politisi Demokrat.

Baca juga: Thanksgiving, Biden Sarankan Warga AS Tahan Diri untuk Tidak Berkumpul dalam Acara Besar

Mantan anggota DPR AS dari daerah pemilihan Texas Beto O'Rourke menyatakan, Joe Biden adalah pemenang Pilpres AS yang sah.

"Setiap pemimpin dunia harus mengakuinya. Termasuk negara yang menjadi sekutu sekaligus tetangga terpenting AS, Meksiko," kata dia.

Koleganya Joaquin castro dalam kicauan di Twitter menyatakan penolakan Lopez Obrador memberi selamat adalah bentuk kegagalan diplomatik.

Di sisi lain, Andres Manuel Lopez Obrador begitu memberi kesan positif kepada Trump, yang dibuktikan saat konferensi pers usai penandatanganan USMCA Juli lalu.

Saat itu, Lopez Obrador mengatakan bahwa presiden berusia 74 tahun tersebut sudah memberikan Meksiko "pemahaman dan penghormatan".

Baca juga: Xi Jinping Kirim Ucapan Selamat dan Pesan Kerja sama Damai kepada Joe Biden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com