Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wahana Pengambil Bebatuan Bulan Milik China Berhasil Diluncurkan

Kompas.com - 24/11/2020, 11:06 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Sky News

BEIJING, KOMPAS.com – China berhasil meluncurkan wahana ruang angkasa ke Bulan yang bermisi untuk mengambil sampel bebatuan di sana.

Wahana bernama Chang’e-5 tersebut dibawa oleh roket Long March-5 dan lepas landas dari Pusat Peluncuran Luar Angkasa Wenchang di pulau Hainan di China.

Roket yang membawa wahana tersebut diluncurkan pada Selasa (24/11/2020) pukul 4.30 waktu setempat sebagaimana dilansir dari Sky News.

Misi tersebut merupakan misi pertama China untuk mengambil sampel dari Bulan. Negara teakhir yang mengambil sampel dari Bulan adalah Uni Soviet pada dekade 1970-an.

Baca juga: Laksamana AS Dikabarkan Kunjungi Taiwan Diam-diam, Ini Respons China

Perjalanan ke bulan tersebut akan memakan waktu sekitar delapan hari. Chang-e sendiri merupakan nama Dewi Bulan dari mitologi China kuno.

Misi tersebut akan mengumpulkan materi dari Bulan untuk membantu para ilmuwan memahami lebih lanjut tentang asal usul pembentukan Bulan.

Misi itu juga akan menguji kemampuan China dalam mengambil sampel dari luar angkasa, sebelum Negeri “Panda” meluncurkan misi lain yang lebih kompleks.

Juru bicara misi Chang'e-5, Pei Zhaoyu, China memiliki dua tujuan dalam misi pengambilan sampel Bulan tersebut.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya, China Bakal Ambil Bebatuan di Bulan


“Salah satunya adalah tujuan ilmiah. Kita bisa melakukan pengambilan sampel melalui penjelajahan dan pendaratan di bulan, tetapi lebih intuitif dan lebih langsung untuk mendapatkan sampel untuk penelitian ilmiah,” kata Pei.

Sedangkan tujuan kedua adalah tujuan rekayasa alias keteknikan mengenai teknologi yang tepat untuk mengambil sampel di Bulan.

“Melalui tugas pengambilan sampel dan pengembalian, kita bisa memiliki pemahaman yang lebih komprehensif tentang teknologi eksplorasi bulan yang relevan,” tambah Pei.

Jika misi tersebut berhasil, China akan menjadi negara ketiga di dunia yang berhasil mengambil sampil dari Bulan setelah didahului oleh Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.

Baca juga: China Resmi Izinkan Lansia di Atas 70 Tahun Bikin SIM, Ini Syaratnya...

Setelah memasuki orbit bulan, pesawat ruang angkasa itu dimaksudkan untuk menerjunkan sepasang wahana ke permukaan bulan: pendarat dan pemanjat.

Rencananya, wahana pendarat akan mengebor permukaan bulan, dengan lengan robotik yang menyekop tanah dan bebatuan.

Material yang sudah diambil akan dipindahkan ke wahana pemanjat. Setelah itu, wahana pemanjat akan membawa material ini dari permukaan bulan ke modul yang mengorbit bulan.

Setelah sampai di modul yang mengorbit Bulan, sampel dari Bulan akan dipindahkan ke kapsul untuk dibawa lagi ke Bumi.

Baca juga: China Pertimbangkan Ikut Pakta Perdagangan Bebas yang Ditinggalkan Trump

Kapsul berisi sampel dari Bulan tersebut sedianya akan didaratkan di wilayah Inner Mongolia, China.

Kedua wahana tersebut akan berada di permukaan bulan selama sekitar dua hari, sementara seluruh misi dijadwalkan memakan waktu sekitar 23 hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com