Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Untuk Pertama Kalinya, China Bakal Ambil Bebatuan di Bulan

Kompas.com - 22/11/2020, 20:21 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com – Untuk pertama kalinya, China berencana mengambil batu dari Bulan, sebuah misi yang terakhir kali dilakukan Uni Soviet pada dekade 1970-an.

Negeri “Panda” akan mengambil bebatuan melalui wahana luar angkasa nirawak yang diberi nama Chang’e-5.

Dilansir dari BBC, Minggu (22/11/2020), wahana tersebut sedianya akan diluncurkan pada Selasa (24/11/2020).

Baca juga: China Pertimbangkan Ikut Pakta Perdagangan Bebas yang Ditinggalkan Trump

Chang’e-5 diharapkan mampu mengambil sampel bebatuan dari Bulan untuk memahami asal mula dan formasi Bulan.

Misi pengambilan sampil bebatuan Bulan terakhir kali dilakukan oleh Uni Soviet dengan wahana bernama Luna 24 pada 1976.

Jika misi terbaru tersebut berhasil, China akan menjadi negara ketiga di dunia yang berhasil mengambil batu dari Bulan, setelah Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet.

Baca juga: Bill Clinton: Xi Jinping Presiden Seumur Hidup Pengaruhi Hubungan AS-China Memburuk

Chang'e-5 sendiri dinamai menurut nama dewi Bulan di menurut China kuno. Wahana tersebut akan diluncurkan dengan roket Long March 5.

Melalui misi tersebut, China mencoba mengumpulkan sekitar 2 kilogram sampel dari area Bulan yang belum dikunjungi bernama Ocean of Storms.

Sebagai perbandingan, misi Uni Soviet pada 1976 berhasil mengumpulkan 170 gram bebatuan dari bulan.

Baca juga: Pemandian Kuno Bergaya Romawi Berusia 1.100 Tahun Ditemukan di Xinjiang, China

Sedangkan misi Apollo dari AS pada 1969, misi manusia pertama yang menginjakkan kaki di bulan, membawa pulang 382 kilogram bebatuan dan tanah di Bulan.

Para ahli berharap Chang'e-5 akan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang berapa lama Bulan tetap aktif secara vulkanik dan kapan medan magnetnya menghilang.

China sendiri mengirim misi pertamanya ke bulan pada 2013. Selain itu, Beijing juga berencana mengambil sampel dari Mars.

Baca juga: Studi Sebut Vaksin Covid-19 Buatan China Hasilkan Respons Imun yang Cepat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Kairo Berakhir Tanpa Kesepakatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com