Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemandian Kuno Bergaya Romawi Berusia 1.100 Tahun Ditemukan di Xinjiang, China

Kompas.com - 20/11/2020, 20:21 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

URUMQI, KOMPAS.com - Para arkeolog menemukan reruntuhan tempat pemandian kuno bergaya Romawi yang berasal dari abad ke-10 di Daerah Otonom Uighur Xinjiang, China barat laut, lapor Xinhua, Kamis (19/11/2020).

Tak hanya pemandian itu, ditemukan pula sejumlah artefak yang menampilkan budaya Dataran Tengah China dan budaya setempat.

Meliputi area seluas 400 meter persegi, reruntuhan tersebut terletak di Wilayah Qitai, Prefektur Otonom Etnis Hui Changji, dan terdiri dari struktur utama batu bata yang diapit oleh beberapa sumur, struktur batako di sisi timur, serta sebuah lokasi untuk tungku perapiannya.

Baca juga: Desa Berusia 4.500 Tahun Ditemukan di China Utara

Struktur utama terdiri dari dua bagian. Bagian bawah tanah digunakan untuk cerobong asap dan suplai panas. Sementara struktur di permukaan berfungsi sebagai tempat orang-orang mandi.

Menurut Wei Jian, profesor arkeologi dan museologi di Fakultas Sejarah, Universitas Renmin China yang bertanggung jawab atas penggalian itu, pemandian tersebut merupakan bagian dari kota kuno yang dikenal sebagai Tangchaodun, yang dibangun pertama kali pada awal Dinasti Tang (618-907).

Wei meyakini reruntuhan itu kemungkinan besar adalah tempat pemandian umum. Bangunannya besar dan megah, telah digunakan dalam waktu lama, dan mengalami beberapa kali renovasi.

Baca juga: Ditemukan di Rusia, Berlian Pink Langka Laku Rp 377 Miliar dan Pecah Rekor

"Kota kuno tersebut terkurung daratan di padang rumput Eurasia, yang panas dan berangin di musim panas dan dingin serta beku di musim dingin. Oleh karena itu, sangat masuk akal mendirikan pemandian umum di iklim semacam itu. Tempat pemandian itu dapat melayani penduduk kota dan pelancong," tutur Wei.

Reruntuhan tersebut menampilkan gaya khas Romawi yang kuat dari segi tata letak dan teknik konstruksinya.

Sementara itu, sejumlah artefak yang ditemukan, seperti tembikar, batu bata persegi, dan dekorasi bunga di dinding menunjukkan pertemuan antara budaya Dataran Tengah dan budaya setempat, papar Wei.

Hal ini mencerminkan interaksi dan inovasi antara tradisi dan teknik konstruksi China dan Barat di Jalur Sutra, imbuhnya.

Menurut para arkeolog, pekerjaan penggalian tersebut telah berlangsung sekitar tiga tahun.

Baca juga: Lumbung Berusia 2.000 Tahun Ditemukan di Mongolia Dalam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com