Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Studi Sebut Vaksin Covid-19 Buatan China Hasilkan Respons Imun yang Cepat

Kompas.com - 20/11/2020, 19:50 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Sebuah kandidat vaksin non-aktif Covid-19 buatan China telah diklaim aman dan dapat ditoleransi, serta mampu menghasilkan respons imun yang cepat.

Hal itu dilaporkan dalam sejumlah temuan dari uji klinis tahap awal dan menengah yang dipublikasikan di jurnal The Lancet Infectious Diseases.

Melansir Xinhua, meski level antibodi yang dihasilkan oleh vaksin itu lebih rendah dibandingkan level pada orang yang sembuh dari Covid-19, namun vaksin itu mampu melindungi manusia dari infeksi corona.

Baca juga: Soal Keabsahan Data Vaksin Corona Pfizer dan Moderna, Begini Kata Fauci...

Vaksin tersebut, yang dinamai CoronaVac, dikembangkan oleh produsen biofarmasi China, Sinovac Biotech.

Vaksin itu diuji melalui uji klinis tahap 1 dan tahap 2 secara acak, double-blind dan plasebo terkontrol yang melibatkan lebih dari 700 orang dewasa sehat berusia 18 hingga 59 tahun.

Baca juga: Siapakah yang Bakal Terima Vaksin Covid-19 Pertama Kali di AS?

Vaksinasi dilakukan dengan dua dosis yang diberikan dalam rentang waktu 14 hari.

Salah satu penulis temuan itu, Zhu Fengcai mengatakan, "Kandidat vaksin itu terbukti efektif, yang menjadikannya cocok untuk penggunaan darurat di tengah pandemi."

Dia menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memverifikasi durasi respons imun yang dihasilkan oleh vaksinasi tersebut.

Saat ini, kandidat vaksin itu sedang menjalani uji klinis tahap 3 untuk mengonfirmasi keefektifannya.

Baca juga: WHO: Vaksin Corona Tidak Bisa Langsung Hentikan Pandemi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Penembakan Massal Konser Moskwa, Apakah Band Picnic Sengaja Jadi Sasaran?

Global
AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

AS Abstain dalam Resolusi DK PBB soal Gaza, Hubungan dengan Israel Retak?

Global
Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Pesan Paskah Raja Charles III Setelah Didiagnosis Kanker

Global
Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Interpol Ungkap Fakta Jaringan Global Perdagangan Manusia di Asia Tenggara

Global
Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Ukraina Jatuhkan 26 Drone Rusia dalam Semalam

Global
Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Jembatan Baltimore Runtuh, Apa Penyebab Pastinya dan Siapa Bertanggung Jawab?

Global
Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Kisah Padmarajan, Orang India yang Kalah 238 Kali di Pemilu, Pantang Menyerah dan Akan Maju Lagi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com