WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump sudah meminta untuk menjalankan transisi pemerintahan dengan Joe Biden. Namun, dia berjanji akan terus melawan.
Petahana kalah dari Biden dalam Pilpres AS 3 November lalu. Hingga kini, dia masih menolak kekalahan dengan mengeklaim dia telah dicurangi.
Pada Senin (23/11/2020), presiden berusia 74 tahun memunculkan sinyal dia menyadari harus meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari.
Baca juga: Setelah Berlarut-larut, Transisi dari Trump ke Biden Akhirnya Segera Dimulai
Karena itu, dia mengaku memerintahkan Emily Murphy, Kepala Badan Administrasi Umum (GSA) untuk memulai transisi ke pemerintahan Joe Biden.
GSA bertanggung jawab untuk menyediakan layanan dasar demi berfungsinya pemerintahan. Mulai dari gedung, IT, hingga sumber daya manusia.
Dalam kicauannya, Trump menyatakan upayanya melawan hasil Pilpres AS masih berlangsung, di mana dia menjanjikan "perlawanan yang menarik".
Meski begitu, dia melanjutkan dengan mengedepankan kepentingan negara, dia menginstruksikan Murphy dan timnya menjalankan protokol awal.
"Saya sudah sudah meminta tim saya untuk bertindak serupa," kata taipan real estate itu sebagaimana diberitakan Sky News.
Berdasarkan aturan federal GSA harus mengirimkan surat berisi "kepastian" ke pemenang Pilpres AS, sebelum proses transisi digelar.
Baca juga: Biden Pilih Mantan Gubernur The Fed Janet Yellen Jadi Menkeu AS?
Dan Murphy melakukannya pada Senin pagi waktu setempat. Dalam suratnya, dia menekankan bahwa Biden merupakan presiden terpilih.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan