Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Siap Jalankan Transisi dengan Biden, Trump Berjanji Bakal Terus Melawan

Kompas.com - 24/11/2020, 10:52 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Sky News

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump sudah meminta untuk menjalankan transisi pemerintahan dengan Joe Biden. Namun, dia berjanji akan terus melawan.

Petahana kalah dari Biden dalam Pilpres AS 3 November lalu. Hingga kini, dia masih menolak kekalahan dengan mengeklaim dia telah dicurangi.

Pada Senin (23/11/2020), presiden berusia 74 tahun memunculkan sinyal dia menyadari harus meninggalkan Gedung Putih pada 20 Januari.

Baca juga: Setelah Berlarut-larut, Transisi dari Trump ke Biden Akhirnya Segera Dimulai

Karena itu, dia mengaku memerintahkan Emily Murphy, Kepala Badan Administrasi Umum (GSA) untuk memulai transisi ke pemerintahan Joe Biden.

GSA bertanggung jawab untuk menyediakan layanan dasar demi berfungsinya pemerintahan. Mulai dari gedung, IT, hingga sumber daya manusia.

Dalam kicauannya, Trump menyatakan upayanya melawan hasil Pilpres AS masih berlangsung, di mana dia menjanjikan "perlawanan yang menarik".

Meski begitu, dia melanjutkan dengan mengedepankan kepentingan negara, dia menginstruksikan Murphy dan timnya menjalankan protokol awal.

"Saya sudah sudah meminta tim saya untuk bertindak serupa," kata taipan real estate itu sebagaimana diberitakan Sky News.

Berdasarkan aturan federal GSA harus mengirimkan surat berisi "kepastian" ke pemenang Pilpres AS, sebelum proses transisi digelar.

Baca juga: Biden Pilih Mantan Gubernur The Fed Janet Yellen Jadi Menkeu AS?

Dan Murphy melakukannya pada Senin pagi waktu setempat. Dalam suratnya, dia menekankan bahwa Biden merupakan presiden terpilih.

Surat itu memberi kepastian Biden dan wakilnya, Kamala Harris, akan mendapat dana pemerintah, kantor resmi, dan menerima pengarahan keamanan jelang pelantikan.

Surat yang disampaikan Murphy terjadi setelah Michigan mengesahkan kemenangan Biden, dan dua hari setelah hakim menolak gugatan Trump di Pennsylvania.

Dia berada dalam tekanan bahkan melewatkan tenggat waktu pada Senin karena tak memberitahukan ke Kongres mengenai penundaan transisi.

Baca juga: Biden Umumkan Kabinet Baru, Ganti Menlu AS dan Tunjuk Orang-orang Obama

Yohannes Abraham, direktur eksekutif tim transisi Biden mengemukakan, keputusan Murphy memberikan mereka sumber daya untuk menghelat pemindahan kekuasaan secara mulus.

Dia menuturkan dalam beberapa hari ke depan, tim transisi akan bertemu pejabat negara untuk mendiskusikan sejumlah isu.

Seperti respons pandemi, transparansi keamanan nasional, dan mendapatkan pemahaman utuh mengenai upaya pemerintahan Trump menangani lembaga negara.

"Ini merupakan konsesi terkecil yang bisa dilakukan oleh Presiden Trump," ujar Pemimpin Minoritas Senat AS, Chuck Schumer.

Dia menegaskan apa pun partainya, atau pun pemerintahan lama dan baru, mereka semua bersatu demi kepentingan Amerika Serikat.

Baca juga: Ini Alasan Kenapa Putin Belum Ucapkan Selamat kepada Joe Biden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com