NEW YORK, KOMPAS.com - Mantan Presiden AS Barack Obama memberikan nasihat kepada penerusnya Presiden Donald Trump: akuilah kekalahan dari Joe Biden.
Dalam wawancara yang disiarkan program 60 Minutes, Obama menyatakan bahwa Presiden AS adalah pejabat publik dan hanya sementara menjabat di Gedung Putih.
"Jika waktu menjabat Anda sudah habis, tiba saatnya Anda mendahulukan negara daripada ego, kepentingan, maupun kekecewaan," kata dia.
Baca juga: Barack Obama: Satu Pemilu Tak Akan Mengubah Pembusukan Kebenaran di AS
"Nasihat saya kepada Presiden Trump, jika Anda ingin dikenang sebagai orang yang mendahulukan negara, maka lakukanlah hal itu," tegas Obama.
Kritikan mantan presiden periode 2009 sampai 2017 itu terjadi setelah pemerintahan Trump menolak melakukan transisi ke Joe Biden.
Former President Barack Obama says President Trump should concede: “When your time is up, then it is your job to put the country first and think beyond your own ego, and your own interests, and your own disappointments.” https://t.co/Sv7vR0RzkU pic.twitter.com/UPJ5RXbb8C
— 60 Minutes (@60Minutes) November 16, 2020
Dalam wawancara itu, Obama juga mengkritik Partai Republik, karena mereka membiarkan klaim petahana menjadi bola liar tanpa berusaha dicek.
Klaim yang dimaksud adalah tudingan bahwa Pilpres AS sudah dicurangi, sehingga kemenangan yang harusnya menjadi miliknya jatuh ke tangan Biden.
Sejak pemilihan dianggap selesai pada 7 November dengan kemenangan Biden, presiden berusia 74 tahun itu masih belum mengakui kekalahannya.
Malah dalam berbagai kicauannya, petahana melontarkan tudingan tak berdasar bahwa dia menjadi korban kecurangan dalam Pilpres AS.
Baca juga: [Cerita Dunia] Barack Obama Terpilih Lagi Jadi Presiden AS pada 2012
Selain itu, dia juga memblokir segala akaes yang harusnya didapat Biden sebagai presiden terpilih untuk memuluskan transisi pemerintahan.
Dilansir Washington Post Senin (16/11/2020), pemerintahannya dengan gigih berusaha untuk membuktikan kecurangan yang mereka klaim.
Sejumlah pejabat negara Gedung Putih, di waktu senggang mereka, berusaha mencari bukti di negara bagian kunci yang memenangkan Biden.
"SAYA MENANG PEMILIHAN!" seru Trump di Twitter, di mana twit-nya dilabeli peringatan bertuliskan "Sumber resmi menyebut hasilnya berbeda".
Baca juga: Trump Terus Ulang Klaim Tak Berdasar bahwa Dia Dicurangi di Pilpres AS
Obama kemudian mengulangi pesan yang diberikan ke pendahulunya saat meletakkan jabatan pada 2017: "Presiden harus meninggalkan instrumen demokrasi sekuat seperti kita menemukannya".
Mantan presiden yang sempat menghabiskan masa kecil di Indonesia tersebut menyoroti polarisasi yang makin kentara saat suksesornya itu berkuasa.
Perpecahan itu makin intens setelah beberapa politisi elite Partai Republik mendukung klaim Trump bahwa Pilpres AS sudah dicurangi.
"Ini adalah langkah tak hanya mendeligitimasi pemerintahan Biden, tapi juga demokrasi secara umum. Itu jelas berbahaya," ujar dia.
Baca juga: Pilpres AS: Trump Akui Kekalahan Secara Tersirat di Twitter, tapi...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.