Presiden terpilih: Sebutan bagi kandidat yang memenangkan pemilu tetapi belum dilantik sebagai presiden baru pada tanggal 20 Januari.
Kabinet: Joe Biden akan segera mengumumkan siapa yang ia inginkan untuk mengisi kabinetnya, yang merupakan tim teratas di tingkat pemerintahan tertinggi. Ini mencakup kepala semua departemen dan agensi utama.
Sidang pengukuhan: Banyak dari jabatan pemerintahan teratas yang ditunjuk oleh presiden perlu persetujuan dari Senat. Orang-orang yang dipilih oleh Biden akan diwawancarai oleh komite Senat dalam sidang, diikuti dengan pemungutan suara untuk menyetujui atau menolak.
Celtic: Sebagai presiden terpilih, Biden mendapat perlindungan tambahan dari Dinas Rahasia dan kode namanya adalah Celtic. Nama-nama ini dipilih oleh kandidat itu sendiri. Trump menggunakan kode nama Mogul dan Kamala Harris dilaporkan telah memilih Pioneer.
Baca juga: Joe Biden dan Lima Alasan di Balik Kemenangan dalam Pemilu Amerika Serikat
Akankah ada gugatan hukum?
Hampir pasti. Trump telah menyatakan dia akan menggugat semua "negara bagian yang diklaim Biden baru-baru ini", dengan tuduhan penipuan tetapi tidak menjelaskan buktinya.
Dan dilaporkan bahwa tim kampanye Trump sedang mencari pengacara top untuk memimpin dakwaan.
Upaya mereka untuk membatalkan sejumlah surat suara yang dikirimkan melalui pos akan dimulai di pengadilan negara bagian, tetapi bisa berakhir di Mahkamah Agung.
Namun, para ahli hukum berpendapat bahwa gugatan tersebut kemungkinan tidak akan dapat mengubah hasil.
Diprediksi juga akan ada penghitungan ulang di beberapa negara bagian, yang diminta oleh tim kampanye Trump, tetapi diperkirakan juga tidak mengubah hasil.
Baca juga: Pilpres AS: Pesan Persatuan Para Pemimpin Dunia kepada Joe Biden dan Kamala Harris
oleh Anthony Zurcher, wartawan BBC di Amerika Utara
Donald Trump telah mengatakan ia akan menantang hasil pemilu. Jika upaya Trump tidak berhasil, tekanan padanya untuk mengakui kekalahan di depan umum akan meningkat. Tapi haruskah ia melakukannya?
Pengakuan kalah lewat panggilan telepon dari ke kandidat yang menang adalah tradisi politik di Amerika. Tapi ini tidak wajib.
Pada 2018, misalnya, calon gubernur Demokrat Stacey Abrams mengklaim adanya penipuan dan intimidasi pemilih dan tidak pernah mengakui Brian Kemp, lawannya dari Partai Republik.
Namun hal itu tidak pernah terjadi dalam pemilihan presiden modern. Tetapi seperti di Georgia, selama hasil pemilu diproses dan disertifikasi secara hukum, mesin pemerintahan akan terus berjalan, terlepas dari tindakan yang mungkin dilakukan Trump.
Baca juga: Akankah Kemenangan Biden di Pilpres AS 2020 Mengakhiri Tren Politik Identitas?