Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: Biden Jangan asal Klaim Jabatan Presiden!

Kompas.com - 07/11/2020, 07:15 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Jumat (6/11/2020) berkicau di Twitternya mengatakan pada penantangnya dari Demokrat, Joe Biden untuk tidak bergegas mengeklaim kemenangan.

Presiden Trump mengatakan dalam twitnya, "Joe Biden seharusnya tidak mengeklaim jabatan presiden secara salah. Saya juga bisa membuat klaim seperti itu. Proses hukum baru saja dimulai!"

Baca juga: Serukan Kekerasan, Halaman #StopTheSteal Dihapus Facebook

Trump sendiri sebelumnya telah berulang kali mengeklaim kemenangan dirinya pada pemilu Selasa kemarin meskipun hasil penghitungan suara tidak mendukung klaimnya.

Joe Biden telah melampaui Donald Trump dengan margin tipis di 2 negara bagian medan pertempuran utama, Pennsylvania dan Georgia menandakan persaingan untuk Gedung Putih semakin berkurang.

Jika Biden tetap melangkah di depan, dia akan merebut kursi kepresidenan AS.

Baca juga: Pilpres AS dalam Sorotan Media Dunia: Kacau, Gila, Sekaligus Menghibur

Menurut penghitungan BBC, Biden berada di angka 253 dan membutuhkan 20 angka lagi untuk mencapai angka keramat 270 yang akan melenggangkannya ke Gedung Putih menggantikan presiden Trump.

Sementara menurut Decision Desk HQ, Joe Biden ditetapkan sebagai pemenang pemilu presiden AS pada Jumat (6/11/2020) pukul 9:30 waktu bagian timur AS.

Decision Desk HQ memproyeksikan kemenangan Biden di negara bagian Pennsylvania yang memberikannya 273 electoral votes atau suara elektoral, melebihi batas minimum 270 yang ditetapkan.

Baca juga: Pilpres AS 2020: Pennslyvania Pun Berganti Arah Angin dan Biden Ganti Memimpin

Biden diharapkan memberi pidato Jumat malam untuk menyampaikan seruan 'persatuan dan pemulihan' namun masih belum jelas apakah hal itu akan berlanjut mengingat belum ada lagi negara bagian yang diumumkan.

Sementara itu, melansir Sky News, menanggapi pemilu AS kali ini, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah mencoba untuk tidak mempermasalahkan legitimasi pemilu.

Akan tetapi, dia mengatakan bahwa dirinya "sangat percaya" pada sistem check and balances AS dan berjanji untuk "bekerja sama" dengan siapa pun yang akan menang.

Baca juga: Welcome President Joe Biden

Dalam pemilihan umum presiden AS kali ini, banyak rekor telah dipecahkan. Biden yang unggul mendapat suara terbanyak dari suara yang pernah diraih oleh calon presiden mana pun dalam sejarah.

Dan presiden Trump yang perolehan suaranya melampaui jumlah total pendukung yang dia miliki pada tahun 2016 silam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com