Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Pemilu Berakhir Ricuh, Toko-toko di New York Pasang Tripleks

Kompas.com - 02/11/2020, 16:42 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Sumber Xinhua

NEW YORK CITY, KOMPAS.com – Semakin banyak toko di New York City, Amerika Serikat (AS), terutama toko-toko mewah di tengah Manhattan, memasang papan pelindung selama akhir pekan menjelang hari pemilihan umum (pemilu) pada 3 November.

Hal itu untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekacauan atau bahkan kerusuhan akibat hasil pemungutan suara.

Para pekerja di sejumlah jaringan retail (chain store) seperti Staples, Ann Taylor, dan Bed Bath & Beyond di Chelsea terlihat memasang tripleks menutup jendela kaca demi mencegah kemungkinan dijarah.

Sementara beberapa tempat usaha di sekitarnya, seperti Argo Tea dan restoran Rosa Mexicana di Broadway, sudah ditutup, demikian dilansir New York Post via Xinhua.

Baca juga: 2 Hari Jelang Pemilu, Trump Lagi-lagi Ragukan Integritas Penghitungan Suara

Merek-merek ternama termasuk Macy's, Chanel, Dior, dan Fendi juga melakukan hal serupa untuk toko mereka di Herald Square di Midtown Manhattan, menurut laporan World Journal.

"Sangat menyedihkan melihat New York City dalam kondisi seperti ini, dengan semua toko yang bagus-bagus ini dipasangi papan atau bahkan tutup. Menjengkelkan sekali,", ujar salah seorang pembeli di SoHo, Tina Sayah, seperti dikutip abc7NY.

Di SoHo, sebuah kawasan kelas atas di Lower Manhattan, suara deru peralatan listrik menggema di jalanan dan lembar-lembar tripleks tampak menutupi jendela, membuat toko-toko di sana terlihat seperti kios limun, tulis laporan itu lebih lanjut.

Pada Mei dan Juni lalu, ketika aksi unjuk rasa Black Lives Matter bergulir di seluruh kota tersebut, tripleks menjadi pertahanan paling tepat yang dipakai para pemilik untuk melindungi toko mereka dari penjarah dan perusuh, terutama di kawasan perbelanjaan mewah seperti Fifth Avenue.

Baca juga: Trump Akan Klaim Kemenangan jika Unggul di Malam Pemilu

"Kami akan bersiap menghadapi banyak aksi unjuk rasa, protes berkepanjangan, kemungkinan kelompok-kelompok demonstran yang bertentangan saling bentrok. Masih terlalu dini untuk mengatakan akan seperti apa kejadiannya nanti. Namun, yang akan kami tekankan adalah, Anda semua tahu, aksi protes damai akan selalu dihargai dan difasilitasi," ujar Wali Kota New York City Bill de Blasio saat tampil secara live di acara "Brian Lehrer Show" di WNYC pada Jumat (30/10/2020).

"Siapa pun yang terlibat dalam aksi protes, mereka akan dihargai, tetapi jika aksi tersebut berubah menjadi kekerasan, kami akan bertindak untuk segera menghentikannya," tambah sang wali kota.

Departemen Kepolisian New York telah mengumumkan bahwa mereka akan mengerahkan lebih banyak personel untuk pemilu tahun ini dibandingkan tahun-tahun sebelumnya mengingat karakteristik pemilihan presiden saat ini.

Baca juga: Tinggal Menghitung Hari, Berikut 5 Masalah Utama dalam Pemilu AS

Para personel kepolisian akan diterjunkan untuk memantau 1.201 tempat pemungutan suara di seluruh kota itu pada 3 November.

Tempat pemungutan suara tersebut termasuk 708 sekolah negeri dan tempat pemungutan suara baru di Madison Square Garden dan Lincoln Center di Manhattan, juga Barclays Center di Brooklyn.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com