Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tampak Kurang Ramah, Putin Tangkis Serangan Trump terhadap Biden

Kompas.com - 27/10/2020, 11:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bahwa dia tidak melihat adanya kejahatan dalam hubungan bisnis masa lalu antara anak calon presiden (capres) Partai Demokrat Joe Biden, Hunter Biden, dengan Ukraina atau Rusia.

Pernyataan itu dikeluarkan Putin pada Minggu (25/10/2020) sebagaimana dilansir dari Reuters.

Komentar Putin tersebut menandai ketidaksepakatannya atas serangan capres Petahana Partai Republik Donald Trump terhadap Biden.

Putin menanggapi komentar yang dikeluarkan oleh Trump dalam debat capres terakhir yang digelar pekan lalu menjelang pemilihan umum AS pada 3 November.

Baca juga: Joe Biden: Karena Trump, Korea Utara Punya Lebih Banyak Senjata Mematikan

Dalam debat tersebut, Trump menuduh bahwa Joe Biden dan Hunter Biden terlibat dalam praktik tidak etis di Ukraina.

Sementara itu, tidak ada bukti yang terverifikasi untuk mendukung tuduhan tersebut dan Joe Biden menyebut tuduhan tersebut adalah palsu.

Putin mengatakan Rusia akan bekerja dengan setiap pemimpin AS, sambil mencatat apa yang dia sebut sebagai "retorika tajam anti-Rusia" dari Joe Biden.

Pemimpin Rusia tersebut sempat memuji Trump di masa lalu karena Trump menginginkan hubungan yang lebih baik antara Washington dengan Moskwa.

Baca juga: Mengapa Keunggulan Joe Biden 2020 Berbeda dengan Hillary Clinton 2016?

Putin tampak kurang ramah terhadap Trump dalam pernyataan yang disiarkan oleh televisi Pemerintah Rusia pada Minggu tersebut.

Para analis berpendapat bahwa langkah Putin tersebut merupakan upaya untuk mencoba menjilat kubu Biden.

Pasalnya, Putin sempat-sempatnya meluangkan waktu untuk menangkis serangan Trump yang ditujukan terhadap Biden, di mana serangan tersebut adalah masalah dalam negeri AS.

“Ya, di Ukraina dia (Hunter Biden) memiliki atau mungkin masih memiliki bisnis, saya tidak tahu. Itu bukan urusan kami. Ini menyangkut AS dan Ukraina,” kata Putin.

Baca juga: China Berharap Adanya Perubahan jika Biden Menang Pilpres AS

“Tapi ya dia punya setidaknya satu perusahaan, yang secara praktis dia pimpin, dan menilai dari semua yang dia hasilkan dengan baik. Saya tidak melihat ada yang kriminal tentang ini, setidaknya kita tidak tahu apa-apa tentang ini (menjadi kriminal)," kata Putin.

Putin juga bereaksi dengan kejengkelan ketika ditanya tentang komentar yang dibuat Trump tentang hubungan Putin dengan mantan walikota Moskwa, dan dugaan pembayaran yang dilakukan kepada Hunter Biden oleh janda mantan walikota.

Putin mengatakan dia tidak tahu apa-apa tentang keberadaan hubungan komersial antara Hunter Biden dan wanita itu. Joe Biden mengatakan tuduhan tentang putranya tidak benar.

Sejumlah badan intelijen AS menyimpulkan bahwa Rusia berusaha ikut campur dalam pemilu AS 2016 untuk mendukung Trump, sebuah tuduhan yang dibantah Moskwa.

Rusia juga menepis tuduhan badan intelijen AS bahwa Moskwa mencoba ikut campur dalam pemilu tahun ini juga.

Baca juga: Beda Pendapat Biden dan Trump soal Penanganan Virus Corona di AS dalam Debat Terakhir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Kontestan Israel Lolos ke Final Kontes Lagu Eurovision, Tuai Kecaman

Global
Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Selama 2024, Heatstroke di Thailand Sebabkan 61 Kematian

Global
Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Mesir Ungkap Kunci Hamas dan Israel jika Ingin Capai Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com