Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Paus Dukung Legalitas Ikatan Sipil Sesama Jenis, Ini Reaksi Filipina

Kompas.com - 22/10/2020, 20:52 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Dukungan Paus Fransiskus terhadap legalitas ikatan sipil sesama jenis menuai reaksi beragam pada Kamis (22/10/2020) di Filipina.

Filipina, benteng Katolik di Asia memberi reaksi kontra terhadap keputusan sang Paus dengan seorang uskup mengatakan dia tersinggung atas keputusan tersebut.

Sementara kelompok uskup keberatan, kelompok LGBT menyambut lega keputusan kontroversial itu.

Melansir Associated Press (AP) Juru bicara Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan bahwa pemimpin Filipina telah lama menyatakan dukungannya kepada pernikahan sesama jenis, tetapi menambahkan hal itu perlu melalui Kongres.

Baca juga: Paus Fransiskus secara Gamblang Dukung Serikat Sipil untuk LGBT

Pensiunan Uskup Sorsogon Arturo Bastes mengatakan dia "memiliki keraguan yang sangat serius tentang kebenaran moral" dari posisi Paus.

Dia mengatakan itu bertentangan dengan ajaran gereja lama, yang secara eksplisit hanya mengizinkan persatuan pria dan wanita baik dalam perserikatan sipil, hukum atau sakramental gereja.

"Ini adalah pernyataan mengejutkan yang datang dari Paus," kata Bastes kepada wartawan melalui pesan telepon seluler.

"Saya benar-benar tersinggung dengan pembelaannya terhadap persatuan sesama jenis, yang pasti mengarah pada tindakan amoral."

Baca juga: Pertama Kalinya, Paus Fransiskus Pakai Masker di Depan Umum

Setidaknya tiga uskup lain menyatakan ketidakpercayaannya, dengan mengatakan mereka akan memverifikasi apakah itu posisi resmi Vatikan dan apakah paus dikutip secara akurat dalam konteksnya dalam sebuah dokumenter, di mana dia membuat pernyataan itu.

“Ini hanya film dokumenter jadi tidak resmi dan harus diverifikasi terlebih dahulu,” kata Uskup Balanga Ruperto Santos, menambahkan mungkin saja ada perubahan penyuntingan atau dokumenter itu “hanya untuk propaganda sehingga bisa dibicarakan atau dilindungi.”

Konferensi wali gereja Filipina, kelompok uskup terbesar di negara mayoritas Katolik Roma, belum mengeluarkan reaksi apapun.

Kelompok LGBTQ Bahaghari mengatakan kepada ABS CBN News bahwa posisi paus adalah "hal besar" dan harus mengarah pada perubahan dalam kode keluarga Filipina untuk mengakui persatuan tersebut.

Baca juga: Paus Fransiskus Berjanji Akan Jaga Jarak Sosial Selama Jumpa Jemaatnya

Juru bicara kepresidenan Harry Roque mengatakan Duterte telah lama mendukung serikat sipil sesama jenis dan dukungan kepausan akhirnya dapat meyakinkan legislator untuk memberikan persetujuan mereka.

Di masa lalu, proposal semacam itu telah ditentang atau dihindari oleh legislator konservatif atau mereka yang takut membuat marah para pemimpin gereja yang berpengaruh.

“Dengan tidak kurang dari dukungan paus, saya pikir bahkan yang paling konservatif dari semua umat Katolik di Kongres seharusnya tidak lagi memiliki dasar untuk keberatan,” kata Roque.

Dukungan Paus terhadap ikatan sipil sesama jenis terdapat dalam film dokumenter garapan sutradara Evgeny Afineevsky yang berjudul "Francesco". Afineevsky menerima penghargaan Kinéo Movie for Humanity Award pada Kamis (22/10/2020) kemarin.

Namun, melansir America Magazine, meski demikian, seperti yang sering diucapkan Paus, tidak berarti dia percaya bahwa pasangan sesama jenis harus diizinkan menikah.

Dalam berbagai kesempatan, Paus Fransiskus menggambarkan pernikahan itu terjadi antara "pria dan wanita". 

Menerima anggota keluarga gay atau pun mengakomodasi ikatan sipil sesama jenis dalam hukum perdata bukan berarti menyetujui tindakan homoseksual.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com