Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Dikritik, China Desak Menlu AS Berhenti Sebar Kebohongan Tentang Beijing

Kompas.com - 16/10/2020, 12:49 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - China mendesak Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo untuk menghormati dan berhenti memalsukan segala macam kebohongan tentang Negeri "Panda".

Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian pada Kamis (15/10/2020).

"Jika tidak, dia hanya akan merusak kredibilitasnya sendiri, dan merusak citra dan kepentingan nasional AS," kata Zhao.

Baca juga: Arab Saudi Gagal Jadi Anggota Dewan HAM PBB

Zhao mengatakan hal tersebut ketika dimintai komentar mengenai pernyataan Pompeo yang menuduh China melangar hak asasi manusia (HAM) rakyatnya.

Dia berdalih Pemerintah China sangat mementingkan perlindungan dan pemajuan HAM, mengejar konsep HAM yang berpusat pada rakyat, dan melindungi hak dan kebebasan yang dinikmati oleh warga negara China sesuai dengan hukum.

Zhao mengklaim banyak negara di dunia yang mengakui pencapaian China dalam bidang HAM sebagaimana dilansir dari People.cn.

Baca juga: China dan Rusia Jadi Anggota Dewan HAM PBB, meski Miliki Catatan Buruk

"Selama putaran ketiga Peninjauan Berkala Universal HAM di Dewan Hak Asasi Manusia PBB, lebih dari 120 negara sepenuhnya mengakui pencapaian luar biasa China dalam mempromosikan dan melindungi HAM dan memuji kontribusi China dalam perjuangan HAM global," kata Zhao.

"Hak apa yang dimiliki AS untuk membuat tuduhan ceroboh terhadap negara lain?" tanya Zhao.

Sebelumnya, Pompeo memimpin kritik terhadap PBB setelah negara-negara dengan catatan HAM yang buruk terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB.

Baca juga: AS Beri Sanksi Baru Iran untuk Pelanggaran HAM

"Majelis Umum PBB sekali lagi memilih negara-negara dengan catatan HAM yang menjijikkan, termasuk China, Rusia, dan Kuba," kata Pompeo dalam pernyataannya pada Selasa (13/10/2020).

Dia menambahakan pemilihan tersebut semakin memvalidasi keputusan AS yang menyatakan menarik diri dari Dewan HAM PBB.

AS mundur dari Dewan HAM PBB pada Juni 2018, sebelum masa jabatannya berakhir pada 2019 sebagaimana dilansir dari The Epoch Times.

Baca juga: Upaya China Pulihkan Nama atas Dugaan Pelanggaran HAM Uighur di Xinjiang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com