Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Bebas Gejala Covid-19 dalam 24 Jam Terakhir

Kompas.com - 08/10/2020, 07:13 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump disebut bebas gejala Covid-19 dalam 24 jam terakhir, serta tidak demam pada empat hari terakhir.

Dokter kepresidenan Sean Conley menyatakan, presiden juga tidak menerima bantuan oksigen sejak dilarikan ke rumah sakit pada Jumat (2/10/2020).

Adapun Gedung Putih menerangkan Trump merasa "kondisinya sangat hebat" saat kembali ke Ruang Oval, sejak dia dipulangkan Senin (5/10/2020).

Baca juga: Pakar: Trump Tidak Adil terhadap Rakyatnya dalam Akses Pengobatan Covid-19

Kabar yang disampaikan dokter kepresidenan muncul jelang debat calon presiden, antara Mike Pence (Republik) dengan jagoan Demokrat Kamala Harris.

Antisipasi pun muncul debat perdana presiden pada Selasa pekan lalu (299/2020), antara petahana dengan Joe Biden di Cleveland.

Saat itu, banyak kalangan kecewa karena dalam debat itu lebih banyak interupsi dan hinaan, dibandingkan saling beradu visi dan misi.

Jika pendukung petahana menyebut kepemimpinannya makin teruji sejak keluar dari rumah sakit, sebaliknya oposisi menyatakan perilakunya makin membahayakan.

Seperti apa kabar terbaru mengenai kondisi kesehatannya?

Dr Conley mengatakan, pemeriksaan fisik dan tanda vital, termasuk saturasi oksigen dan tingkat pernapasan berada dalam kondisi stabil.

"Hasillaboratorium presiden mendeteksi adanya antibodi SARS-Cov-2-lgG pada 5 Oktober," jelas Dr Conley seperti diberitakan BBC Rabu (7/10/2020).

Baca juga: Di Tengah Wabah Covid-19, Trump Hentikan Pembicaraan Paket Stimulus

Pada pekan lalu, tim medis sempat mengemukakan mereka mendeteksi adanya antibodi "yang tidak diketahui", sebelum Trump dinyatakan positif Covid-19.

Tubuh memproduksi kekebalan untuk membantu melawan penyakit, di mana seseorang dinyatakan terinfeksi jika mendapatkan kekebalan itu.

Hanya saja, hingga saat ini masih belum diketahui apakah seseorang tak bakal terkena virus corona lagi jika memperoleh imun tersebut.

""Kami akan terus memantau perkembangannya, dan kami jelas bakal memberikan perkembangan sesuai yang kami dapatkan," lanjut Dr Conley.

Apa yang terjadi di Gedung Putih?

Presiden 74 tahun itu kembali ke Ruang Oval pada Rabu sore waktu setempat untuk mendapatkan pemaparan mengenai Badai Delta di Teluk Meksiko.

Baca juga: Trump Dilabeli Superspreader Setelah Banyak Pejabat Gedung Putih Positif Covid-19

Kemudian dia mengikuti pertemuan dengan petinggi Demokrat untuk membahas paket stimulus virus corona, yang kemudian dia klaim tolak.

Presiden ke-45 AS tersebut terus menjadi sorotan karena perilakunya sejak dipulangkan dari Rumah Sakit Militer Walter Redd.

Di antaranya adalah lebih memilih bekerja di Ruang Oval daripada kediamannya, tampil di depan publik, hingga berusaha meneruskan kampanye.

Sementara banyak staf dan ajudannya kini mengisolasi diri, dengan Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows menuturkan mereka memakai pakaian pelindung saat berinteraksi dengan presiden.

Memo yang dikeluarkan pada Senin menginstruksikan pembatasan gerak di lantai pertama West Wing maupun Reisdence yang jadi kediaman presiden.

Baca juga: Pedas, Michelle Obama Serang Trump dan Menyebutnya Rasis

Selain itu, mereka diwajibkan memakai pakaian pelindung dan menggunakan hand sanitizer jika berada dalam jarak dua meter dari presiden.

Dilaporkan bahwa staf kini menggunakan masker, sesuatu yang oleh oposisi disindir karena sebelum Trump terinfeksi mereka tak berperilaku demikian.

Kepada media AS, staf yang terpapar mengungkapkan mereka tidak tahu terinfeksi dari siapa, atau siapa saja yang sudah positif.

Ketua DPR AS Nancy Pelosi menyatakan, Gedung Putih kini menjadi "tempat paling berbahaya di AS", dan dia mengaku tak bakal mendekatinya.

Baca juga: Jika Trump Masih Positif Covid-19, Joe Biden Menentang Debat Capres AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com