WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump secara mengejutkan memutuskan untuk menghentikan paket stimulus di tengah pandemi Covid-19.
Dalam pengumumannya, presiden ke-45 dalam sejarah AS itu menuturkan dia bakal melanjutkan pembicaraan itu setelah Pilpres AS November mendatang.
"Segera setelah saya menang, kami akan segera mengesahkan Paket Stimulus yang fokus kepada warga AS yang bekerja keras," ujar dia di Twitter.
Baca juga: Trump Dilabeli Superspreader Setelah Banyak Pejabat Gedung Putih Positif Covid-19
Saat ini, pembahasan anggaran masih terjadi antara Menteri Keuangan Steven Mnuchin dengan Ketua DPR AS asal Demokrat, Nancy Pelosi.
Dilansir BBC Selasa (6/10/2020), pasar saham AS dilaporkan langsung rontok begitu Trump mengumumkan menghentikan paket bantuan.
Pernyataan itu disampaikan setelah kasus Covid-19 mulai meningkat di instansi pemerintah seperti Gedung Putih, Pentagon, hingga para senator Republik.
Politisi dari Demokrat dan Republik berharap, paket stimulus itu bisa segera dicairkan paling tidak sebelum Pilpres AS dihelat.
Namun, kicauan presiden yang juga taipan real estate itu membuyarkan harapan bagi publik yang membutuhkan bantuan selama wabah.
Baca juga: Pedas, Michelle Obama Serang Trump dan Menyebutnya Rasis
Dalam kicauannya, sang presiden menerangkan Pelosi meminta 2,4 triliun dollar AS (Rp 35,3 kuadriliun), yang dia sebut dikucurkan di "kota Demokrat yang penuh kejahatan dan payah pengelolaannya".
Presiden berusia 74 tahun tersebut melanjutkan, dia menawarkan paket 1,6 triliun dollar AS, atau sekitar Rp 23,5 kuadriliun.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan