Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Mengecam China saat PBB Memperingatkan "Perang Dingin"

Kompas.com - 23/09/2020, 15:49 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

"China tidak berniat memasuki Perang Dingin," katanya, mendesak dunia untuk menghindari "jatuh ke dalam perangkap benturan peradaban."

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, membuka Sidang Umum, juga memperingatkan risiko meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat dan China.

Baca juga: Trump dalam Sidang Umum PBB: China Harus Dimintai Pertanggungjawaban soal Covid-19

"Kita harus melakukan segalanya untuk menghindari Perang Dingin baru," kata Guterres.

"Kami bergerak ke arah yang sangat berbahaya. Dunia kami tidak mampu memiliki masa depan di mana 2 ekonomi terbesar membelah dunia dalam Fraktur Hebat, yang masing-masing dengan aturan perdagangan dan keuangannya sendiri, serta kapasitas internet dan kecerdasan buatan."

Sementara, pemerintahan Trump telah meluncurkan kampanye global melawan pengaruh China, mendorong kembali klaimnya di Laut China Selatan.

Selain itu, Trump memperingatkan negara-negara tentang risiko menerima bantuan infrastruktur yang mewah dari China.

Guterres selanjutnya, mengkritik adanya kecenderungan nasionalisasi negara-negara terhadap virus corona, tanpa menyebut Trump atau pemimpin dunia lainnya.

"Populisme dan nasionalisme telah gagal. Pendekatan untuk membendung virus itu sering kali memperburuk keadaan," ujar Guterres.

Baca juga: Presiden Xi Jinping Bela Ambisi China di PBB, Peringatkan Benturan Peradaban

Presiden Brasil Jair Bolsonaro, yang tertular Covid-19, menggunakan pidatonya untuk menuduh media negaranya menyebarkan kepanikan.

Sidang Umum PBB pada tahun-tahun normal menarik sekitar 10.000 orang dari seluruh dunia.

Namun, tidak terpikirkan pada saat ini, di mana negara-negara memberlakukan persyaratan masuk yang ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19, yang telah merenggut hampir 950.000 nyawa.

Dengan tidak adanya kesempatan untuk pertemuan langsung dan bernegosiasi dengan saling mengirim timbal-balik, beberapa diplomat yang berbasis di PBB bertanya-tanya, seberapa banyak yang bisa dicapai dari pertemuan Sidang Umum virtual ini.

Meski pun, pertemuan sampingan dijadwalkan secara virtual untuk masalah-masalah utama termasuk tanggapan virus corona.

Baca juga: Pidato Jokowi di Sidang Umum PBB tentang Palestina: No Country Left Behind

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com