Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Angka Kematian Akibat Virus Corona di AS Tembus 200.000

Kompas.com - 23/09/2020, 09:53 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Jumlah kematian akibat penyebaran virus corona di Amerika Serikat (AS) melebihi 200.000 pada Selasa (22/9/2020), yang mana sejauh ini merupakan jumlah tertinggi dibandingkan negara mana pun.

Di AS, saat ini rata-rata mingguan orang tewas akibat virus corona per harinya berjumlah 800 orang, menurut penghitungan Reuters yang dikutip pada Senin (21/9/2020).

Angka kematian harian itu mengalami penurunan dibanding pada 15 April lalu, yang mencapai puncaknya, yaitu 2.806 kematian.

Selama bulan-bulan awal pandemi virus corona, AS mencatatkan 200.000 kematian, yang dianggap jumlah maksimal kematian orang di AS karena virus corona.

“Gagasan tentang 200.000 kematian benar-benar sangat disadari dan dalam beberapa hal membuat tercengang,” kata Dr. Anthony Fauci, pakar penyakit menular terkemuka AS, mengatakan kepada CNN.

Baca juga: Naik Pesawat Saat Sakit, Wanita Ini Sebarkan Virus Corona ke 15 Orang

Fauci mengatakan bahwa tidak dapat dipungkiri bahwa Amerika Serikat akan berada ke dalam situasi yang mengerikan lainnya dengan kasus virus corona yang melonjak selama bulan-bulan musim dingin, terlebih dia mengkhawatirkan negara bagian yang tidak menerapkan protokol kesehatan.

Pada Senin (21/9/2020), Presiden AS Donald Trump mengatakan dia telah melakukan pekerjaan fenomenal dalam pandemi virus corona yang telah menginfeksi hampir 6,9 juta orang Amerika.

“Ini hampir tidak mempengaruhi siapa pun. Ini hal yang luar biasa," kata Trump kepada para pendukungnya dalam kampanye di Swanton, Ohio, pada Senin malam.

"Itu memengaruhi...orang tua dengan masalah jantung dan masalah lain, jika mereka memiliki masalah lain, itulah yang sebenarnya menjadi masalah, itu saja," ujar Trump.

Trump telah mengakui ada upaya untuk mengecilkan bahaya virus corona sejak awal karena dia tidak ingin "membuat kepanikan".

Baca juga: China Temukan Virus Corona pada Kemasan Cumi-cumi Impor

Sekitar 6 minggu menjelang pemilihan presiden AS pada 3 November, suara dukungan untuk Trump berada di belakang saingannya, Joe Biden dari Partai Demokrat secara nasional.

Penanganan Trump terhadap pandemi virus corona dan kemerosotan ekonomi sebagai dampaknya, telah menghancurkan posisinya sendiri di hadapan para banyak pemilih.

Trump sering meragukan nasihat para ahli ilmiah dalam segala hal, mulai dari waktu vaksin, pembukaan kembali sekolah dan bisnis, hingga pengunaan masker.

Dia telah menolak untuk mendukung mandat masker nasional dan mengadakan demonstrasi politik besar-besaran, di mana hanya sedikit yang menggunakan masker.

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, Robert Redfield baru-baru ini mengatakan kepada Kongres bahwa masker akan memberikan perlindungan yang lebih terjamin daripada vaksin, yang hanya akan tersedia secara luas pada "akhir kuartal kedua, kuartal ketiga 2021".

Baca juga: Koran Spanyol Laporkan Hacker China Curi Data Vaksin Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com