"China dengan tegas menentang segala bentuk kerja sama resmi antara Amerika Serikat dan Taiwan. Posisi ini konsisten dan jelas," tambah Wang.
Sebuah editorial di tabloid milik pemerintah China, Global Times, berjudul "Kunjungan Krach untuk membawa malapetaka ke Taiwan," memperlihatkan kartun Paman Sam, mengenakan penutup mata, menuntun Presiden Taiwan Tsai Ing-wen ke dalam lubang.
"Semakin banyak orang yang khawatir bahwa Selat Taiwan akan menjadi tong mesiu yang paling mungkin dalam persaingan China-AS," kata editorial itu.
Baca juga: Pancing Ketegangan dengan China, AS Berencana Jual 7 Sistem Senjata Utama ke Taiwan
Kunjungan Krach dilakukan ketika Beijing telah meningkatkan tekanan militer terhadap Taiwan, mengadakan latihan di perairan dekat pulau itu dan menerbangkan jet tempur ke wilayah udara yang diklaim oleh Taipei.
Pada Jumat (18/9/2020), Kementerian Pertahanan China mengumumkan latihan militer baru di Selat Taiwan, yang oleh juru bicara Ren Guoqiang disebut sebagai "tindakan yang sah dan perlu" dalam menanggapi hubungan hangat AS-Taiwan.
"Apakah (tujuan hubungan) adalah untuk menggunakan Taiwan mengontrol China, atau untuk Taiwan bangkit berdasarkan kekuatan asing, itu pasti akan menjadi jalan buntu. Mereka yang bermain api akan membakar diri mereka sendiri," kata Ren di sebuah konferensi pers.
Ini hanyalah yang terbaru dari serangkaian latihan militer China yang telah diadakan di sekitar Taiwan dalam beberapa minggu terakhir.
Pada Rabu (16/9/2020), kurang dari 24 jam sebelum Krach berangkat ke Taiwan, 2 Pesawat Anti-Kapal Selam Y-8 menerbangkan 2 serangan mendadak ke Zona Identifikasi Pertahanan Udara Barat Daya (ADIZ) Taiwan, menurut Kementerian Pertahanan pulau itu.
Militer Taiwan memerintahkan kedua pesawat itu untuk meninggalkan wilayah udara pulau itu sebelum mengirim pesawat untuk memantau mereka.
Baca juga: Gelar Latihan Militer di Dekat Taiwan, China: Ini Perlu
Satu minggu sebelumnya, pada 10 September, Kementerian Pertahanan Taiwan secara terbuka menegur Beijing karena memasukkan ADIZ beberapa kali selama latihan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dalam jarak 90 mil laut (166 kilometer) dari Taiwan.
"Tindakan militer ini sangat mengguncang Taiwan dan mengancam perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," kata Wakil Menteri Pertahanan Chang Che-ping pada konferensi pers.
Kantor berita Taiwan CNA mengatakan bahwa sekitar 30 pesawat telah ikut serta dalam latihan tersebut, menyeberang ke ADIZ Taiwan setidaknya 21 kali.
Taiwan memulai bagian kedua dari latihan militer tahunan Han Kuang pada Senin, setelah ditunda selama 5 bulan karena pandemi virus corona.
CNA mengatakan bahwa latihan militer yang dibantu komputer akan mensimulasikan situasi "serupa" dengan serangan pesawat militer China baru-baru ini ke ADIZ pulau itu.
Ketika ditanya tentang latihan ekstensif PLA pada Rabu, juru bicara Kantor Urusan Taiwan China, Ma Xiaoguang mengatakan bahwa latihan tersebut bertujuan untuk mencegah campur tangan "pasukan eksternal" dan separatis Taiwan.
Ma mengatakan bahwa China siap untuk menghadapi campur tangan apa pun dalam urusan Taiwan atau upaya kemerdekaan dengan "kemauan kuat, kepercayaan penuh, dan kemampuan yang memadai."
Baca juga: Latihan Militer China Berskala Besar, Taiwan: Kami Siap Membela Diri
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.