BEIJING, KOMPAS.com - China pada Jumat (18/9/2020) mengatakan, mereka sedang menggelar latihan militer di dekat Selat Taiwan, di saat seorang diplomat tinggi Amerika Serikat (AS) berkunjung ke pulau itu lagi.
Kunjungan tingkat tinggi kedua AS dalam beberapa bulan terakhir itu memantik kemarahan Beijing, di tengah ketidakharmonisan hubungan AS-China pada sektor perdagangan, militer dan keamanan, serta pandemi virus corona.
Kepemimpinan Komunis China menolak setiap pengakuan atas Taiwan, yang diperintah secara terpisah dari China sejak berakhirnya perang saudara pada 1949.
Baca juga: Abaikan Amarah China, Pejabat Tinggi AS Akan Kunjungi Taiwan Lagi
"Negeri Panda" selama puluhan tahun juga memperketat kebijakan untuk mengisolasi pulau tersebut.
Keith Krach Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk pertumbuhan ekonomi, energi, dan lingkungan, mendarat di Taipei pada Kamis (17/9/2020) dalam rangka kunjungan 3 hari.
Itu adalah kunjungan pejabat tertinggi Kementerian Luar Negeri AS dalam 4 dekade terakhir.
Pada konferensi pers pagi ini seorang juru bicara Kementerian Pertahanan China mengatakan, Beijing "mengadakan latihan tempur sungguhan di dekat Selat Taiwan", ketika ditanya apa tanggapan Beijing atas kunjungan Krach.
Baca juga: Pejabat Tinggi AS Kunjungi Taiwan Lagi, China Akan Bertindak
"Ini adalah tindakan yang sah dan perlu diambil untuk menjaga kedaulatan China dan integritas teritorial dalam menanggapi situasi saat ini di Selat Taiwan," ujar Ren Guoqiang dikutip dari AFP.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.