KOMPAS.com - Kasus Ahmed Bassam Zaki, yang dituduh melakukan pemerasan, pelecehan seksual, dan pemerkosaan oleh lebih dari 100 perempuan menyita perhatian publik di Mesir. Diskusi soal kekerasan seksual kembali hangat.
“Dia menjambak rambut saya dan melemparkan saya ke lantai. Dia membuka kancing celana. Saya mencoba berteriak, tapi tidak ada (suara) yang keluar. Setelah dia melakukan apa yang dia inginkan, saya melihat darah di pakaian, saya panik dan yang dia katakan hanyalah 'Temui pamanmu sekarang, pelacur!' Kamu tidak berbeda dari gadis-gadis lain. Saya pergi, menelepon ibu dan menceritakan semuanya tapi ibu tidak melakukan apa pun."
Ini adalah kesaksian salah satu korban Ahmed Bassam Zaki. Sang korban berumur 19 tahun saat kejadian terjadi.
Setelah pemerkosaan tersebut, Zaki mencoba memerasnya dan mengancam akan memberi tahu keluarganya segalanya jika dia tidak tidur dengannya.
Baca juga: Pria Ini Perkosa Lebih dari 50 Wanita, #MeToo Banjiri Media Sosial Mesir
Ibu korban kemudian mengambil ponsel dan laptop korban, memaksanya untuk menghapus semua akun media sosialnya dan menyuruh anaknya pergi ke luar negeri.
Tetapi terhadap Zaki sendiri --pemerkosa dan pemeras--, keluarganya tidak melakukan tindakan apa pun.
Fakta bahwa seluruh beban ditimpakan pada korban dan bahwa korban dihukum dua kali sebagai akibatnya sering terjadi dalam kasus kejahatan seksual di Mesir. Sementara di sisi lain, beberapa pelakunya, bebas berkeliaran.
Tidak seperti kasus yang menimpa perempuan muda tadi, kebanyakan korban kekerasan seksual bahkan tidak berbicara kepada keluarganya tentang apa yang terjadi karena takut disalahkan dan dipermalukan.
Seperti yang ditunjukkan oleh banyak pernyataan perempuan Mesir di media sosial, di mana mereka yang berbicara tentang kejahatan seksual, tidak dipercaya atau bahkan dipersalahkan.
Mengapa bisa begitu? Dan apa artinya para pelakunya bisa terus ‘berlenggang kangkung‘ tanpa hukuman?
Baca juga: Ada Pemerkosaan karena Cara Berpakaian Wanita, Al Azhar dan Mufti Mesir: Itu Alasan yang Dibuat-buat
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.