Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjanjian "Bersejarah" UEA-Israel Bakal Ditandatangani di AS

Kompas.com - 09/09/2020, 06:59 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Israel dan Uni Emirat Arab (UEA) akan menandatangani kesepakatan “bersejarah” mereka untuk menormalisasi hubungan diplomatik pada 15 September.

Pejabat Amerika Serikat (AS), pada Selasa (8/9/2020) mengatakan penandatanganan kesepakatan tersebut akan dilangsungkan dalam sebuah upacara di Gedung Putih.

Para pejabat AS memprediksi penandatanganan tersebut akan dilakukan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Luar Negeri UEA Syekh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, saudara laki-laki putra mahkota UEA.

Para pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya tersebut menambahkan upacara akan diadakan di South Lawn, Rose Garden, atau di dalam Gedung Putih tergantung cuaca sebagaimana dilansir dari The Globe and Mail.

Baca juga: Presiden Palestina Inisiasi Front Persatuan Palestina untuk Sikapi Perjanjian Damai Israel-UEA

Upacara itu akan berlangsung hanya berselang sebulan setelah perjanjian membuka hubungan diplomatik diumumkan pada 13 Agustus.

Kesepakatan “bersejarah” tersebut dianggap memberikan kemenangan kebijakan luar negeri kepada Presiden AS Donald Trump menjelang pemilihan umum AS.

Sebelumnya, pengumuman kesepakatan pembukaan hubungan diplomatik diikuti oleh penyambungan saluran telepon, penerbangan komersial pertama, dan pembicaraan-pembicaraan kerja sama.

UEA juga telah mengakhiri boikot terhadap Israel yang memungkinkan perdagangan komoditas-komoditas penting dari kedua negara.

Baca juga: Pencaplokan Tepi Barat oleh Israel Ditunda atau Ditangguhkan? Palestina Tuduh UEA Bermain Retorika

Minyak dari UEA dapat diperdagangkan dengan Israel, rumah bagi perdagangan berlian yang berkembang pesat, perusahaan farmasi, dan perusahaan rintisan teknologi.

Palestina sendiri telah menolak kesepakatan itu dan mengecamnya.

UEA mempresentasikan perjanjian tersebut sebagai pencegahan aneksasi yang direncanakan Israel atas wilayah Tepi Barat yang diduduki.

Namun Netanyahu berkeras bahwa perncegahan aneksasi tersebut itu “hanyalah sementara".

Baca juga: UEA-Israel Bangun Pangkalan Intelijen, Dinamika Timur Tengah dan Asia Selatan Bakal Berubah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com