Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UEA-Israel Bangun Pangkalan Intelijen, Dinamika Timur Tengah dan Asia Selatan Bakal Berubah

Kompas.com - 02/09/2020, 17:07 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

SOCOTRA, KOMPAS.com – Pembentukan pangkalan intelijen Israel-Uni Emirat Arab (UEA) di pulau Socotra, Yaman bertujuan untuk memantau Iran, China, dan Pakistan.

Perkiraan tersebut diungkapkan oleh para ahli politik dan strategis sebagaimana dilansir dari Yeni Safak, Rabu (2/9/2020).

JForum, situs resmi komunitas Yahudi berbahasa Prancis, sebelumnya mengungkapkan bahwa UEA dan Israel sedang bekerja untuk membangun basis mata-mata di Socotra.

"Pangkalan mata-mata Israel-UEA ini bertujuan untuk memantau aktivitas Iran di Teluk Aden dan membatasi hubungan Teheran dengan pemberontak Houthi," kata Ibrahim Fraihat kepada Anadolu Agency.

Fraihat adalah seorang profesor resolusi konflik internasional di Institut Studi Pascasarjana Doha, Qatar.

Baca juga: Kunjungan Luar Biasa AS-Israel di UEA Berakhir, Apa yang Ditandatangani?

Socotra menghadap ke Selat Bab al-Mandab yang strategis, jalur pelayaran utama yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden dan Laut Arab.

UEA telah mengerahkan ratusan pasukan di pulau itu sejak Mei 2018. Hal itu menyebabkan keretakan dengan pemerintah Yaman karena menolak penempatan tersebut.

“Pembentukan pangkalan ini merupakan indikator tambahan bahwa kesepakatan UEA-Israel dimaksudkan untuk membentuk aliansi yang kokoh antara kedua negara, tidak hanya menormalkan hubungan,” kata Fraihat.

Pada 13 Agustus, UEA dan Israel mengumumkan perjanjian normalisasi hubungan diplomatik yang ditengahi AS.

Otoritas Palestina dan sejumlah faksi perlawanan mengecam kesepakatan UEA-Israel tersebut.

Baca juga: Pemimpin Agung Iran Khamenei Sebut UEA Pengkhianat Dunia Islam dan Palestina

Mereka mengatakan kesepakatan itu tidak melayani kepentingan Palestina dan mengabaikan hak-hak rakyat Palestina.

Fraihat percaya bahwa pangkalan mata-mata Israel-UEA juga akan membantu dalam hal pemantauan tehadap aktivitas ekonomi China.

"Trump terlibat dalam perang dagang dengan China dan perlu memantau aktivitas komersial China," tambah Fraihat.

Baca juga: Penasihat Keamanan AS Puji Kemampuan Angkatan Udara UEA

Iran Terkepung

Analis politik dan profesor di Teheran University, Sayed Mohammad Marandi, mengatakan Iran sudah dikepung oleh banyak pangkalan militer AS di wilayah tersebut.

"Israel tidak memiliki kemampuan untuk menyerang Iran bahkan jika mereka mempunyai pangkalan militer bersama dengan UEA di Yaman," kata dia kepada Anadolu Agency.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com