Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Serang Trump dengan Menyebutnya Tidak Layak Jadi Presiden AS 2020

Kompas.com - 20/08/2020, 20:03 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Pada Selasa malam (18/8/2020), Biden (77 tahun) telah secara resmi dinominasikan sebagai calon presiden dari Partai Demokrat, didampingi Kamala Harris (55 tahun) sebagai calon wakil presiden, untuk melawan Trump sebagai calon presiden petahana.

Pemilihan presiden AS 2020 dijadwalkan akan berlangsung pada 3 November mendatang.

Obama (59 tahun) tak henti-hentinya memuji mantan wakil presidennya, dengan mengatakan Biden seperti "saudara" baginya.

"Selama 8 tahun, Joe adalah orang terakhir di ruangan itu setiap kali saya menghadapi keputusan besar," katanya.
“Dia menjadikan saya presiden yang lebih baik, dan dia memiliki karakter serta pengalaman untuk membuat kita menjadi negara yang lebih baik,” tambahnya.

Baca juga: Dukungan Barack Obama kepada Mantan Wapresnya, Joe Biden dalam Melawan Trump

Kesempatan untuk mengamankan kebijakan 

Bagi Obama dan Biden, pemilu adalah kesempatan untuk membantu mengamankan warisan pemerintahan mereka, termasuk pemulihan puluhan kebijakan tentang imigrasi, perubahan iklim, dan perawatan kesehatan yang secara sistematis ingin dibongkar oleh Trump.

Kampanye Biden menempatkan Obama sebagai tokoh populer, yang merupakan pendukung utama selama bulan-bulan masa kampanyenya yang berlangsung tanpa acara tatap muka, seperti demonstrasi, karena dampak pandemi virus corona.

Pesan keras Obama terkait demokrasi negara, sepertinya tersirat juga dari lokasi yang ia pilih untuk mengikuti konvensi virtual, yaitu di Museum Revolusi Amerika di Philadelphia, kota tempat Konstitusi AS dan prinsip-prinsip demokrasi pendiri negara dibuat.

"Satu-satunya jabatan konstitusi yang dipilih oleh seluruh rakyat adalah kepresidenan," katanya.

Baca juga: Serang Trump, Obama Sebut Penanganan Covid-19 Semrawut

“Jadi paling tidak, kita harus mengharapkan seorang presiden yang merasa bertanggung jawab atas keselamatan dan kesejahteraan 330 juta kita semua...Tapi, kita juga harus mengharapkan seorang presiden menjadi penjaga demokrasi ini."

Menurutnya, Trump telah gagal dalam tes demokrasi tersebut.

Obama yang emosional mendesak orang Amerika untuk memilih serta memperingatkan bahwa Trump dan sekutunya dari Partai Republik hanya dapat menang dengan menekan dan merusak suara, bukan memberikan manfaat dari kebijakan yang mereka buat.

“Jangan biarkan mereka merampas kekuasaan Anda,” kata Obama.

“Jangan biarkan mereka merampas demokrasi Anda. Buat rencana sekarang juga tentang bagaimana Anda akan terlibat dan memberikan suara,” terangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com