WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden AS Barack Obama menyerang penerusnya, Donald Trump, menyebut penanganan pemerintah terhadap Covid-19 "semrawut".
Serangan itu muncul setelah percakapan telepon presiden ke-44 Negeri "Uncle Sam" dengan eks anggota kabinetnya bocor pada Jumat malam waktu setempat (8/5/2020).
Tak hanya menyerang Trump, Obama juga mengkritik keputusan Kementerian Kehakiman untuk mencabut gugatan atas mantan penasihat keamanan Trump, Michael Flynn.
Baca juga: Sering Dikritik, Trump Serang Balik Obama dan Biden Soal Wabah Flu Babi 2009
Dalam percakapan bocor yang pertama kali dipublikasikan Yahoo News, mantan Senator Illinois itu awalnya mengajak semua stafnya untuk bersatu.
Saat itu, dia hendak menggalang dukungan bagi mantan wakilnya, Joe Biden, yang mencalonkan diri sebagai penantang Trump di Pilpres AS 2020.
Dilansir AFP Sabtu (9/5/2020), dalam pembicaraan dengan eks pejabatnya itu, dia juga menyinggung mengenai penanganan Washington terhadap Covid-19.
Saat ini, Negeri "Uncle Sam" adalah epissentrum wabah dengan 1,3 juta kasus penularan dengan lebih dari 80.000 orang meninggal karena virus corona.
Trump dikritik karena dinilai tidak bisa memikul beban sebagai pemimpin, terutama di masa sulit karena hantaman wabah corona.
Baca juga: Obama Juga Beri Dukungan pada Biden Maju ke Pemilu AS 2020
Dia disebut meninggalkan negara bagian untuk bergulat menangani pandemi, bahkan terlibat ketegangan terkait pengadaan peralatan medis yang penting.
Kalangan penentang menyebut presiden berusia 73 tahun itu sudah meremehkan wabah, malah membuang momen berharga untuk melakukan mitigasi di Februari.
Pemerintahannya dinilai lambat untuk mempersiapkan baik alat tes virus, peralatan pelindung bagi tim medis, atau merencanakan strategi nasional secara kohesif.
Sang presiden bahkan dianggap memilih mengedepankan agenda politik pribadinya dibanding nyawa manusia, dengan semakin dekatnya Pilpres AS.
Dia dengan lantang menyuarakan agar negara bagian membuka kembali perekonomiannya, tanpa disertai strategi untuk melakukannya secara aman.
Baca juga: AS Diterpa Wabah Virus Corona, Trump Salahkan Obama
Dalam pembicaraan telepon, Obama menerangkan bahwa dia melihat situasi sekarang memunculkan peluang terjadinya perpecahan di masyarakat.
"Apa yang kita lawan adalah tren jangka panjang masyarakat sangat egois, terbagi, terpecah belah, dan emlihat orang lain sebagai musuh," ujar dia.