Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serang Trump, Obama Sebut Penanganan Covid-19 "Semrawut"

Kompas.com - 10/05/2020, 15:40 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Mantan Presiden AS Barack Obama menyerang penerusnya, Donald Trump, menyebut penanganan pemerintah terhadap Covid-19 "semrawut".

Serangan itu muncul setelah percakapan telepon presiden ke-44 Negeri "Uncle Sam" dengan eks anggota kabinetnya bocor pada Jumat malam waktu setempat (8/5/2020).

Tak hanya menyerang Trump, Obama juga mengkritik keputusan Kementerian Kehakiman untuk mencabut gugatan atas mantan penasihat keamanan Trump, Michael Flynn.

Baca juga: Sering Dikritik, Trump Serang Balik Obama dan Biden Soal Wabah Flu Babi 2009

Dalam percakapan bocor yang pertama kali dipublikasikan Yahoo News, mantan Senator Illinois itu awalnya mengajak semua stafnya untuk bersatu.

Saat itu, dia hendak menggalang dukungan bagi mantan wakilnya, Joe Biden, yang mencalonkan diri sebagai penantang Trump di Pilpres AS 2020.

Dilansir AFP Sabtu (9/5/2020), dalam pembicaraan dengan eks pejabatnya itu, dia juga menyinggung mengenai penanganan Washington terhadap Covid-19.

Saat ini, Negeri "Uncle Sam" adalah epissentrum wabah dengan 1,3 juta kasus penularan dengan lebih dari 80.000 orang meninggal karena virus corona.

Trump dikritik karena dinilai tidak bisa memikul beban sebagai pemimpin, terutama di masa sulit karena hantaman wabah corona.

Baca juga: Obama Juga Beri Dukungan pada Biden Maju ke Pemilu AS 2020

Dia disebut meninggalkan negara bagian untuk bergulat menangani pandemi, bahkan terlibat ketegangan terkait pengadaan peralatan medis yang penting.

Kalangan penentang menyebut presiden berusia 73 tahun itu sudah meremehkan wabah, malah membuang momen berharga untuk melakukan mitigasi di Februari.

Pemerintahannya dinilai lambat untuk mempersiapkan baik alat tes virus, peralatan pelindung bagi tim medis, atau merencanakan strategi nasional secara kohesif.

Sang presiden bahkan dianggap memilih mengedepankan agenda politik pribadinya dibanding nyawa manusia, dengan semakin dekatnya Pilpres AS.

Dia dengan lantang menyuarakan agar negara bagian membuka kembali perekonomiannya, tanpa disertai strategi untuk melakukannya secara aman.

Baca juga: AS Diterpa Wabah Virus Corona, Trump Salahkan Obama

"Sangat egois dan terpecah belah"

Dalam pembicaraan telepon, Obama menerangkan bahwa dia melihat situasi sekarang memunculkan peluang terjadinya perpecahan di masyarakat.

"Apa yang kita lawan adalah tren jangka panjang masyarakat sangat egois, terbagi, terpecah belah, dan emlihat orang lain sebagai musuh," ujar dia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com