CAPE TOWN, KOMPAS.com - Di saat benua Afrika memiliki kasus Covid-19 yang semakin tinggi, hingga lebih dari 1 juta kasus yang dikonfirmasi positif, bersamaan dengan itu muncul juga beberapa inovatornya untuk menangani penyebaran virus corona dengan cara yang kreatif.
Melansir BBC pada Minggu (16/8/2020), inilah 10 inovasi dalam menghadapi virus corona dari benua hitam ini.
Siswa dari Dakar Polytechnic School di Senegal telah membangun robot multifungsi yang dirancang untuk menurunkan risiko kontaminasi Covid-19 dari pasien hingga perawat.
Perangkat ini dilengkapi kamera dan dikendalikan dari jarak jauh melalui aplikasi. Para perancang mengatakan itu dapat bergerak di sekitar kamar pasien yang dikarantina untuk mengukur suhu mereka dan mengirimkan obat-obatan serta makanan.
Anak sekolah Kenya berusia 9 tahun, Stephen Wamukota, menemukan mesin cuci tangan dari kayu untuk membantu menerapkan kebersihan tangan dan mengurangi penyebaran virus corona.
Mesin tersebut memungkinkan pengguna mengisi seember air untuk mencuci tangan dengan menggunakan pedal kaki. Ini membantu pengguna terhindar dari sentuhan permukaan benda untuk mengurangi risiko infeksi.
Wamukota telah diberi penghargaan presiden pada Juni lalu.
Baca juga: Pemerintah di Benua Afrika Temukan Cara Turunkan Perburuan Badak Liar
Di tengah bangsal Covid-19 di Nigeria kekurangan ventilator, seorang mahasiswa teknik berusia 20 tahun, Usman Dalhatu, berusaha membantu mengatasi kekurangan tersebut dengan ventilator ciptaannya.
Dalhatu membangun ventilator otomatis portabel untuk membantu orang dengan masalah pernapasan, yang seringkali dibutuhkan oleh orang yang memiliki gejala infeksi virus corona yang parah.
Dia sekarang berencana untuk membangun hingga 20 ventilator.
Natalie Raphil adalah pendiri perusahaan Artificial Intelligence Robots Can Think Afrika Selatan.
Dia menggunakan printer 3D untuk menghasilkan 100 masker sehari untuk digunakan di beberapa rumah sakit besar Johannesburg.
Afrika Selatan menyumbang sekitar setengah dari semua kasus virus corona yang dilaporkan di Afrika.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Afrika Sudah Capai 1 Juta, tapi Diyakini Masih Bisa Lebih
Di tengah lockdown di Ghana yang bertujuan untuk mengendalikan penyebaran Covid-19, pembuat sepatu Richard Kwarteng dan saudaranya Jude Osei memutuskan untuk merancang baskom cuci tangan bertenaga surya.
Saat tangan bersentuhan dengan sensor di perangkat kran, air sabun secara otomatis dikeluarkan.
Setelah itu, alarm akan berbunyi selama 25 detik untuk pengguna dapat mencuci tangan dan membilasnya.
Lamanya durasi untuk mencuci tangan merupakan skala waktu yang direkomendasikan oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Insinyur di Tunisia telah membuat platform online yang memindai sinar-X paru-paru untuk mencoba menentukan apakah seseorang mungkin menderita virus corona.
Ketika X-ray diunggah ke platform, itu menjalankan tes untuk mendeteksi tanda-tanda kemungkinan infeksi virus corona.
Para peneliti di National Institute of Applied Science and Technology di Tunis mengatakan alat tersebut 90 persen efektif dalam menunjukkan kemungkinan infeksi.
Platform ini masih dalam pengembangan, tetapi ribuan sinar-X paru-paru telah dimasukkan ke dalam sistem untuk memungkinkannya mengenali dampak Covid-19 pada paru-paru.
Baca juga: Asyik Bersafari di Afrika, Turis Ini Lengannya Robek Diserang Singa
Pihak berwenang di Tunisia mengerahkan robot polisi di jalan-jalan ibu kota Tunis pada April untuk menegakkan tindakan lockdown.
Robot pengintai, yang disebut Penjaga, memata-matai orang yang berjalan di jalan dan mendekati mereka untuk menanyakan mengapa mereka keluar.
Warga kemudian harus menunjukkan ID mereka dan dokumen lainnya ke kamera yang terpasang pada robot.
Perangkat roda 4 itu dilengkapi dengan kamera pencitraan termal dan deteksi cahaya serta teknologi jangkauan.
Agen uang keliling Kenya, Danson Wanjohi, telah membuat perangkat kayu yang membersihkan uang tunai yang dimasukkan melalui slot di mesin.
Wanjohi membangun mekanismenya menggunakan motor, karet gelang, dan roda gigi yang memungkinkan not melewati mesin.
Saat catatan melewati perangkat, mereka dibersihkan dengan larutan sanitasi.
Baca juga: Hanya dalam Semalam, Tujuh Bayi Tewas di Sebuah Rumah Sakit di Afrika
Pengusaha teknologi Afrika Selatan, Daniel Ndima dan Dineo Lioma telah menciptakan paket pengujian Covid-19 yang memberikan hasil hanya dalam 65 menit.
Biasanya, tes Covid-19 membutuhkan waktu hingga tiga hari untuk memberikan hasil.
Paket pengujian ini dikenal sebagai qPCR, dan memiliki fitur teknologi yang digunakan untuk mengukur DNA.
Paket pengujian harus menjalani persetujuan peraturan sebelum dapat diluncurkan.
Di Ethiopia, tukang cukur rambut telah menemukan cara inovatif untuk tetap melayani pelanggan potong rambut dengan meminimalkan risiko penularan Covid-19 melalui kontak langsung.
Tukang cukur berdiri di bilik yang dibangun khusus dengan memiliki sekat yang memisahkan tukang cukur dengan pelanggan.
Tujuannya untuk menjaga jarak aman social distanding, meminimalkan kontak dari orang ke orang.
Baca juga: Kasus Korupsi Dana Bantuan Membahayakan Masyarakat Afrika Selatan di Tengah Pandemi Covid-19
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.