Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seekor Paus Beluga Terlihat Tersenyum kepada Manusia ketika Dipindahkan ke Habitat Lebih Luas

Kompas.com - 16/08/2020, 08:35 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

REYKJAVIK, KOMPAS.com - Seekor paus beluga nampak tersenyum ketika akhirnya mereka akan segera kembali ke habitat alaminya, yang dibantu tim dari Sea Life Trust.

Dua paus Beluga, Little Grey dan Little White akhirnya bertemu kembali dengan laut setelah hampir satu dekade di akuarium China.

Melansir New York Post pada Selasa (11/8/2020), kedua paus ini telah dijauhkan dari lingkungan alaminya sejak 2011.

Baca juga: Ditabrak Ikan Paus, Turis Wanita Cedera Dada dengan Kondisi Serius

Juni lalu, pasangan paus Beluga ini dipindahkan dari penangkaran di China ke pusat perlindungan laut di Teluk Klettsvik, Islandia, lebih dari 6.000 mil jauhnya, menurut lapor CNN.

Sesampai di sana, penjaga menyimpan ikan paus Beluga di kolam karantina, sebelum kelompok amal Sea Life Trust memulai proses multistep untuk membawa paus kembali ke perairan terbuka.

“Prosesnya adalah memasukkan beluga ke dalam tandu, keluar dari kolam perawatan mereka, ke bagian belakang truk, 2 menit ke kapal penarik, dan kapal penarik lokal di sini, ke bagian belakang kapal penarik, dan kemudian perjalanan lima menit di sini," Andy Bool, kepala Sea Life Trust, mengatakan kepada CNN.

Baca juga: Laut Menjadi Merah, 300 Paus dan Lumba-lumba Dibantai dalam Tradisi Grindadrap


Bool merasa meski pun merupakan perjalanan yang sulit, misinya terasa mulia, dan Bool berkata, "Adalah perjalanan perahu terbaik yang pernah saya alami dalam hidup saya".

Untuk saat ini, Little Grey dan Little White hidup di ruang aklimatisasi, memberi mereka waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru dan alami mereka.

Setelah siap, mereka akan dipindahkan dari lingkungan mereka yang terbatas ke tempat perlindungan seluas 32.000 mil persegi (51.499 kilometer persegi) di lepas pantai selatan Islandia, cagar perairan terbuka pertama di dunia untuk ikan paus Beluga.

Baca juga: Lepaskan Paus dari Jaring, Pria Ini Kena Denda

“Kami dapat memberi mereka makan, melakukan pemeriksaan medis, memastikan bahwa mereka menyesuaikan diri dengan baik, membuat mereka nyaman berenang melalui gerbang bawah air di sini, sebelum kami membuka gerbang bawah air itu ke ruang yang lebih besar," jelas Audrey Padgett, manajer umum Sea Life Trust.

Bool berharap masih banyak paus beluga lainnya yang dapat diselamatkan dari penangkaran dan dikembalikan ke habitat alaminya.

“Little White dan Little Grey semoga bukan satu-satunya penghuni suaka paus beluga kami. Kami berharap beluga lain datang dan bergabung dengan kami, dan bergabung dengan mereka."

Baca juga: Bencana Minyak Tumpah Mauritius, Hewan Laut Mulai Mati

Menurut Sea Life Trust, lebih dari 300 ekor beluga saat ini ditahan di penangkaran di seluruh dunia.

“Jika apa yang bisa kita pelajari di sini, dari Little White dan Little Grey, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan hewan lain, serta berbagi pembelajaran dan memberi manfaat bagi mereka, itulah intinya,” kata Padgett.

"Ini semacam garis akhir penangkaran untuk keduanya, tapi ini adalah babak baru untuk beluga di seluruh dunia," ujarnya.

Baca juga: Dianiaya 35 Tahun di Kebun Binatang Pakistan, Gajah Kaavan Akhirnya Punya Rumah Baru

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com