Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianiaya 35 Tahun di Kebun Binatang Pakistan, Gajah Kaavan Akhirnya Punya Rumah Baru

Kompas.com - 13/08/2020, 17:26 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

ISLAMABAD, KOMPAS.com - Seekor gajah bernama Kaavan akhirnya punya rumah baru, setelah dia disebut dianiaya selama 35 tahun di kebun binatang Pakistan.

Kaavan disebut menghabiskan sebagian besar hidupnya di Kebun Binatang Maraghaza Islamabad, di mana aktivis hak binatang mengklaim dia salah diperlakukan.

Hidupnya makin sengsara karena dia sendirian selama delapan tahun terakhir setelah satu-satunya temannya, gajah bernama Saheli, mati.

Baca juga: Menderita Bertahun-tahun, Gajah di Pakistan ini Akhirnya akan Dipindah

Sebuah kampanye untuk membebaskan Kaavan sudah dijalankan sejak lima tahun lalu, dengan salah satu petisi disebut sudah mengumpulkan 400.000 tanda tangan.

Kampanye itu pun menuai reaksi dari seluruh dunia. Termasuk penyanyi asal AS Cher menyuarakan kemarahan atas situasi yang terjadi.

Perjuangan itu berbuah manis, di mana pengadilan Pakistan memberikan kebebasan kepada gajah Asia itu pada Mei lalu untuk dipindahkan.

Dilansir The Sun Rabu (12/8/2020), Kaavan bakal diterbangkan ke Suaka Margasatwa Lek yang berlokasi di Kamboja, di mana dia diharapkan bakal menemukan teman.

Pejabat pemerintah Malik Amin Aslam menerangkan, Pakistan membebaskan hewan lembut itu dengan berbesar hati, dan berharap hidupnya bahagia.

"Ini adalah langkah menyedihkan yang harus kami tempuh. Tetapi bagi Kaavan, ini jelas keputusan yang bagus," terang Aslam.

Selain Kaavan, Aslam menjelaskan penghuni Maraghaza seperti harimau hingga burung juga bakal direlokasi sementara kebun binatang meningkatkan standarnya.

Gajah itu didatangkan dari Sri Lanka saat masih bayi pada 1985. Pada 2002, dia dilaporkan dirantai karena dianggap berperilaku buruk.

Belenggunya kemudian dilepaskan pada tahun yang sama. Namun, gajah tersebut diyakini kembali dianiaya dengan metode yang sama.

Pada 1990, dia mendapatkan Saheli sebagai pendampingnya. Namun kematian Saheli delapan tahun silam membuatnya mendapat julukan "gajah paling kesepian di dunia".

Pakar alam liar menerangkan dia mulai menunjukkan tanda-tanda seperti gangguan mental serta agresif, sehingga diharapkan relokasinya bakal membahagiakannya.

Baca juga: Bayi Gajah Yatim Piatu yang Diadopsi Atas Nama V BTS Semakin Sehat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com