Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pekerja Wanita Ini Tak Terima Mendapatkan Diskriminasi dan Pelecehan

Kompas.com - 15/08/2020, 20:58 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Daily Mail

ANNAPOLIS, KOMPAS.com - Seorang wanita mualaf yang bekerja untuk pewaralaba McDonald's di Maryland, mendapatkan pelecehan dan diskriminasi agama setelah dia masuk Islam oleh manajer dan rekan kerjanya. 

Diamond Powell, wanita berusia 28 tahun, dari Baltimore, mengajukan gugatan terhadap mantan majikannya, Susdewitt Management LLC dari Lanham, Maryland, pada Kamis dengan dukungan pengacara dari Council on American-Islamic Relations (CAIR).

Melansir laporan dari Daily Mail pada Jumat (14/8/2020), Lulusan Morgan State University ini mulanya beragama Kristen pada 2016 ketika dia mulai bekerja untuk perusahaan, yang mengoperasikan McDonald's di Bandara Baltimore/Washington International Thurgood Marshall.

Powell masuk Islam pada Februari 2017 dan mulai mengenakan jilbab untuk bekerja.

Seorang manajer diduga menyuruhnya untuk "melepas kerudung itu" dari kepalanya, sementara manajer lain mengatakan kepadanya, "Kamu tidak perlu menunggu Tuhan bangun untuk kamu berdoa".

Baca juga: Polisi Tangkap Anggota Parlemen Inggris atas Tuduhan Pelecehan Seksual

Powell meyakini agamanya mengamanatkan dia harus beribadah 5 kali dalam sehari pada waktu yang ditentukan.

Seorang manajer umum awalnya mengabulkan permintaan Powell untuk ia mengambil istirahat agar dapat menjalankan ibadah singkat selama shiftnya, menurut gugatannya.

"Istirahat beribadah tidak lebih dari istirahat biasa di kamar mandi," kata gugatan itu.

Namun, manajer umum tersebut diduga melarang Powell beribadah di tempat yang tenang di bandara dan sebaliknya menyuruhnya untuk beribadah di ruang persediaan yang kotor.

Baca juga: Kasus Pelecehan Seksual Alumnus UII, Begini Investigasi University of Melbourne

Setelah Powell terus beribadah di luar restoran, manajer umum itu akhirnya mencabut permintaannya untuk istirahat beribadah, dengan mengatakan, "Tuhan akan mengerti," menurut gugatan tersebut.

"Dengan melakukan itu, manajer umum memaksa Powell untuk memilih antara melanjutkan pekerjaannya di McDonald's atau mengorbankan keyakinan agamanya yang dipegang teguh," bunyi gugatan itu.

Powell mengundurkan diri dari pekerjaannya pada April 2018.

Gugatannya menuduh Manajemen Susdewitt melanggar UU Praktik Ketenagakerjaan yang Adil Maryland dan UU Hak Sipil 1964.

Baca juga: Orang Asia dan Muslim di Inggris Tidak Tenang Langsungkan Idul Adha karena Stigma Penyebaran Covid-19

Pemilik Manajemen Susdewitt, Isaac Green, membantah "karakterisasi" gugatan itu, tetapi mengatakan perusahaan sedang meninjau tuduhan Powell dan akan "menanggapinya dengan tepat."

"Kami bangga dengan tenaga kerja kami yang beragam, dan kami memiliki kebijakan untuk menyediakan tempat kerja yang ramah dan untuk menghormati akomodasi yang mungkin dibutuhkan karyawan karena alasan agama," kata Green dalam pernyataan yang diberikan oleh juru bicara perusahaan McDonald's.

Gugatan itu juga mengklaim Powell dilecehkan secara seksual di tempat kerja, dengan beberapa manajer dan rekan kerja bertanya, apakah dia masih perawan dan manajer shift membuat pernyataan seksual eksplisit.

Baca juga: Dari Pemerkosaan sampai Sterilisasi, Ini Pengakuan Muslim Uighur yang Berhasil Bebas

"Tidak ada wanita Muslim yang pernah mengalami apa yang saya alami, dan saya berharap gugatan ini akan membantu wanita Muslim lainnya," kata Powell pada Kamis (13/8/2020), saat konferensi pers online dengan pengacaranya.

Zainab Chaudry, direktur CAIR di kantor Maryland, mengatakan pihaknya melihat kasus yang dialami Powell jumlah meningkat, di mana Muslim telah mendapati lingkungan kerja yang tidak bersahabat karena keyakinan mereka.

"Sayangnya, kasus yang mengganggu ini mengingatkan kita akan tantangan yang sering dihadapi karyawan Muslim di tempat kerja," katanya.

Baca juga: Muslim Uighur Diduga di Kamp Re-Edukasi Terancam Terjangkit Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Daily Mail
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Rangkuman Hari Ke-791 Serangan Rusia ke Ukraina: Bantuan Baru AS | Kiriman Rudal ATACMS

Global
AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

AS Diam-diam Kirim Rudal Jarak Jauh ATACMS ke Ukraina, Bisa Tempuh 300 Km

Global
[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

[POPULER GLOBAL] Demo Perang Gaza di Kampus Elite AS | Israel Tingkatkan Serangan

Global
Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Biden Teken Bantuan Baru untuk Ukraina, Dikirim dalam Hitungan Jam

Global
Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Israel Serang Lebanon Selatan, Sasar 40 Target Hezbollah

Global
Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Situs Web Ini Tawarkan Kerja Sampingan Nonton Semua Film Star Wars, Gaji Rp 16 Juta

Global
Wanita Ini Didiagnosis Mengidap 'Otak Cinta' Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Wanita Ini Didiagnosis Mengidap "Otak Cinta" Setelah Menelepon Pacarnya 100 Kali Sehari

Global
Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Kakarratul, Tikus Tanah Buta yang Langka, Ditemukan di Pedalaman Australia

Global
Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Kisah Truong My Lan, Miliarder Vietnam yang Divonis Hukuman Mati atas Kasus Penipuan Bank Terbesar

Global
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditahan Terkait Skandal Korupsi

Global
Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Olimpiade Paris 2024, Aturan Berpakaian Atlet Perancis Berbeda dengan Negara Lain

Global
Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Adik Kim Jong Un: Kami Akan Membangun Kekuatan Militer Luar Biasa

Global
Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Bandung-Melbourne Teken Kerja Sama di 5 Bidang

Global
Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Mengenal Batalion Netzah Yehuda Israel yang Dilaporkan Kena Sanksi AS

Global
Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Mengapa Ukraina Ingin Bergabung dengan Uni Eropa?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com