Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Brasil Sebut Laporan Kebakaran Hutan Amazon Adalah "Kebohongan"

Kompas.com - 13/08/2020, 18:30 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Para ahli mengatakan bahwa kebakaran bukanlah fenomena alam di hutan hujan, tetapi biasanya akibat ulah manusia untuk membersihkan lahan gundul untuk padang rumput.

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Presiden Brasil Sapa Pendukung Tanpa Masker

Deforestasi naik 34,5 persen dalam 12 bulan hingga Juli, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pembukaan lahan hutan memang menurun pada Juli, dan merupakan penurunan pertama dalam 15 bulan terakhir, hal yang ditekankan oleh Bolsonaro.

Tekanan asing meningkat di Brasil untuk melindungi hutan hujan terbesar di dunia, sebuah ekosistem yang penting untuk melestarikan perubahan iklim karena banyaknya karbon dioksida yang diserapnya.

Investor global yang mengelola lebih dari 2 triliun dollar AS (Rp 29,3 kuadriliun) telah mengancam untuk menarik investasi mereka dari industri pengepakan daging, perdagangan biji-bijian, dan obligasi pemerintah Brasil, jika pemerintahan Bolsonaro tidak mengambil tindakan terhadap kerusakan hutan Amazon.

Bolsonaro telah mengirim militer untuk memerangi kebakaran dan penggundulan hutan sejak Mei.

Angkatan bersenjata bekerja sama dengan badan lingkungan Ibama untuk memerangi kebakaran di dekat Apui, menurut saksi mata Reuters. 

Baca juga: Setelah 4 Kali Tes, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Negatif Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Israel Sebut Perang Lawan Hamas di Gaza Bisa sampai Akhir 2024

Global
[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

[POPULER GLOBAL] Politisi AS Tulisi Rudal Israel | Taiwan Minta Dukungan Indonesia

Global
Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Swedia Janjikan Bantuan Militer Rp 20,26 Triliun ke Ukraina

Global
Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Tank-tank Israel Terus Menuju Jantung Kota Rafah, Perang Bisa Berlanjut Sepanjang Tahun

Global
Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Polandia Minta Barat Izinkan Ukraina Pakai Senjata Pasokan untuk Serang Wilayah Rusia

Global
Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Ikuti Rusia, Belarus Tangguhkan Partisipasi di Perjanjian Pasukan Konvensional Eropa

Global
 Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Temuan Terbaru Penyelidikan Insiden Turbulensi Parah Singapore Airlines

Global
Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com