Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tewas Ledakan di Beirut, Lebanon, Diyakini Capai 200 Orang

Kompas.com - 10/08/2020, 20:41 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber BBC

BEIRUT, KOMPAS.com - Sekitar 200 orang diyakini tewas dalam insiden ledakan yang mengguncang ibu kota Lebanon, Beirut, pada Selasa (4/9/2020).

Dalam keterangan Gubernur Beirut Marwan Abboud, ratusan orang diduga masih menghilang. dengan kebanyakan adalah pekerja asing.

Pernyataan itu muncul di tengah demonstrasi pasca-ledakan, dengan pengunjuk rasa dan polisi terlibat bentrok sejak Sabtu (8/8/2020).

Baca juga: Lagi, Menteri Lebanon Mundur Usai Demonstran Gemakan Yel Jatuhkan Rezim Mirip Arab Spring 2011

Aksi lanjutan diyakini bakal terjadi pada Senin (10/8/2020), ketika Perdana Menteri Hassan Diab memimpin rapat bersama menterinya.

Pemerintahannya makin goyah setelah tiga menterinya mengundurkan diri buntut insiden pekan lalu, termasuk Menteri Kehakiman Marie Claude Najm.

Diab menerangkan, tragedi itu dipicu meledaknya 2.750 ton amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan selama enam tahun terakhir.

Keputusan untuk tetap menyimpan bahan kimia berbahaya itu menuai kemarahan rakyat Lebanon, karena pemerintah dianggap korup dan lalai.

Dikutip al-Marsad Online via BBC, Gubernur Abboud mengatakan korban tewas sudah mencapai 220 orang, dengan 110 lainnya masih hilang.

Kemudian kepada kanal televiai Al Jadeed TV, Abboud menjelaskan banyak pekerja asing dan sopir truk termasuk dalam korban hilang.

Sementara militer Lebanon menyatakan, mereka menghentikan pencarian di kawasan pelabuhan dikarenakan tidak ada korban yang ditemukan.

Baca juga: Soal Penyelidikan Ledakan Lebanon, Begini Permintaan Trump

Kemudian di pusat kota Beirut, banyak warga yang terdampak masih menghuni rumah mereka yang rusak, tanpa adanya jendela maupun pintu.

Pemerintah menuturkan, mereka mengestimasi ledakan tersebut menyebabkan kerugian hingga 3 miliar dollar AS, sekitar Rp 43.9 triliun.

Kerugian itu memperparah Lebanon, negara Teluk yang sudah menderita karena krisis ekonomi dengan pemerintah dianggap bertanggung jawab.

Badan di bawah PBB sudah menyatakan negara tersebut bakal menghadapi krisis kemanusiaan jika bantuan medis dan makanan tak segera dikirimkan.

Dalam konferensi virtual yang diselenggarakan Presiden Perancis Emmanuel Macron, donor internasional menjanjikan bantuan 297 juta dollar AS (Rp 4,3 triliun).

Meski begitu, negara-negara donor juga menyuarakan kekhawatiran akan indikasi korupsi, dengan bantuan bakal disalurkan secara langsung.

Baca juga: Menteri Informasi Lebanon Mengundurkan Diri Pasca-ledakan di Beirut dan Unjuk Rasa Warga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com