Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/08/2020, 08:07 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Minggu (9/8/2020) mendesak Lebanon melakukan "penyelidikan penuh dan transparan" terhadap kasus ledakan dahsyat di Beirut.

Selain itu, Trump juga menyatakan dukungannya untuk protes besar yang menuntut reformasi Lebanon.

Trump "mendesak pemerintah Lebanon untuk melakukan penyelidikan penuh dan transparan, di mana Amerika Serikat siap membantu," demikian keterangan dari Gedung Putih yang dikutip kantor berita AFP Minggu (9/8/2020).

Baca juga: Kawah Hasil Ledakan di Beirut, Lebanon, Sedalam 43 Meter

Trump mengucapkan desakannya usai hadir di konferensi virtual tentang tanggapan internasional terhadap bencana tersebut.

"Presiden meminta Lebanon tetap tenang dan mengakui seruan sah dari pengunjuk rasa damai untuk transparansi, reformasi, dan akuntabilitas," tambah pernyataan Gedung Putih.

Sementara itu militer Lebanon pada Minggu mengatakan, harapan menipis untuk menemukan korban selamat di lokasi ledakan, setelah dilakukan beberapa hari operasi pencarian dan penyelamatan.

Baca juga: Buntut Ledakan Beirut, Segudang Borok Lebanon Terkuak

Ledakan yang melanda pelabuhan Beirut menghancurkan sebagian besar ibu kota Lebanon, merenggut lebih dari 150 korban jiwa dan melukai sekitar 6.000 orang.

Sebagian besar otoritas Lebanon mengatakan, ledakan pada Selasa (4/8/2020) waktu setempat itu dipicu kebakaran di gudang pelabuhan, tempat penyimpanan amonium nitrat.

Zat kimia itu biasanya dipakai sebagai bahan dasar pupuk atau bakan peledak. Diketahui, 2.750 ton amonium nitrat disimpan di gudang selama 6 tahun tanpa pengamanan yang memadai.

Para pemimpin dunia, organisasi internasional, dan rakyat Lebanon sangat mendesak adanya penyelidikan internasional.

Akan tetapi Presiden Michel Aoun berujar, penyelidikan semacam itu "buang-buang waktu".

Baca juga: Presiden Lebanon: Investigasi Internasional Terhadap Ledakan di Beirut Buang-buang Waktu

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com