Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Mitos tentang Penggunaan Masker yang Terbantahkan

Kompas.com - 09/07/2020, 22:21 WIB
Shintaloka Pradita Sicca,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kasus pandemi virus corona terus melonjak di Amerika Serikat (AS), imbas dari beberapa negara bagian secara gegabah melonggarkan pembatasan lockdown.

Angka kasus virus corona yang masih terus meningkat tersebut, kemudian mendorong para ahli medis dan ilmuwan untuk tak hentinya mengarahkan masyarakat menggunakan masker.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari The Daily Beast Kamis (8/7/2020), disebutkan angka kasus terinfeksi virus corona ada sekitar lebih dari 3 juta orang dan angka kematiannya ada sekitar 131.000 orang.

Sementara ini, para ahli penyakit menular belum bisa memperkirakan akhir dari pandemi virus corona.

Sehingga, pusat pengendalian dan pencegahan penyakit meminta masyarakat menggunakan masker kain yang dapat mencegah droplet yang menyebar di udara.

Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr Anthony Fauci mengatakan "sangat mendukung" aturan pemerintah yang mengamanatkan penggunaan masker.

Meski sangat membantu untuk mencegah penyebaran virus corona, ada banyak orang Amerika yang memprotes aturan penggunaan masker.

Melihat masih banyaknya masyarakat yang menentang aturan itu, Kepala Pelayanan Kesehatan Publik AS, Jerome Adams, mendesak masyarakat untuk dapat mengerti situasi pandemi virus corona yang terjadi saat ini.

“Tolong, tolong, tolong, kenakan masker saat Anda pergi ke tempat umum. Itu bukan ketidaknyamanan. Itu bukan penindasan terhadap kebebasan Anda,” ujar Adams.

Baca juga: Positif Corona, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Lepas Masker dan Ingin Jalan-jalan

Adams mengungkapkan bahwa sebenarnya penggunaan masker adalah cara untuk mencapai tujuan bersama, yaitu memulihkan keadaan menjadi normal yang bisa memberikan kenyamanan untuk semua orang.

Berikut ada 5 mitos terhadap penggunaan masker yang berusaha dijelaskan oleh pihak ahli, yang dilansir dari The Daily Beast pada Kamis (9/7/2020) :

Mitos Masker dapat menyebabkan keracunan karbondioksida

Pakar paru-paru di OSF HealthCare, Michael Peil, mengatakan penggunaan masker dalam jangka panjang tidak akan membuat karbondioksida yang dikeluarkan dari pernapasan, tertumpuk di dalam masker.

“Jadi saat menggunakan masker, karbon dioksida akan melewati serat masker dan kita dapat menghirup udara segar lagi. Jadi benar-benar tidak ada peluang karbon dioksida untuk menumpuk di dalam masker yang dapat membahayakan kita," ujar Peil.

Peil menyebutkan mitos penggunaan masker menyebabkan keracunan karbondioksida itu "tidak masuk akal."

"Dia juga telah meneliti bahwa karbondioksida tidak dapat melekat pada serat masker. Oleh karena itu, tidak dapat dihirup kembali,"

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com